Untuk itu perlu puasa sebagai salah satu saran dalam mengekang hawa nafsu.
"Puasakan hasratmu hanya untuk HadliratNya!" Hasrat disini bisa berarti hasrat ingin menyakiti, hasrat ingin membenci, hasrat ingin melanggar hak orang lain, hasrat ingin merusak lingkungan, hasrat ingin menghina aturan Tuhan, hasrat kebinatangan : rakus seperti tikus; buas seperti macan; licik dan kejam seperti serigala; menjilat seperti anjing; tak tahu maluseperti monyet; tolol seperti keledai.
Apabila Hasrat negatif digantikan hasrat untuk Hadlirat Tuhan maka akan dijauhkan dari peristiwa peristiwa seperti seorang ayah yang menghamili anak kandung, tokoh agama yang membodohi umatnya dan pemimpin/penguasa yang mencuri uang rakyatnya. Hasrat mendapatkan uang, ilmu, jabatan, kekuasaan dalam ras, suku, agama, maupun jabatan apapun akan diberikan jalan yang baik, benar dan diridloi ketika dilakukan untuk Hadlirat Tuhan.
"Inilah bulan baik saat baik untuk kerjabakti membersihkan hati. Inilah bulan baik saat baik untuk merobohkan berhala dirimu" Bait ini bisa dijelaskan dengan bait sebelumnya yaitu membersihkan hati dan merobohkan berhala dari "kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabur dan sampah-sampah lainnya"
"Atau akan kau lewatkan lagi kesempatan ini seperti Ramadlan-ramadlan yang lalu." ini merupkan bait penutup yang kurang lebih berarti :
"Sometimes we don't realize how special something is until we lose it. That's how we feel about Ramadan." Kadang kita tidak sadar bagaimana sesuatu itu spesial sampai kita kehilangannya. Itulah yang kita rasakan tentang Ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H