Mohon tunggu...
Abdul Rozak
Abdul Rozak Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadi Manusia yang memanusiakan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar dan menasehati diri sendiri lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menafsirkan Puisi "Nasehat Ramadhan (Untuk Mustofa Bisri)"

2 April 2022   17:19 Diperbarui: 2 April 2022   17:21 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk itu perlu puasa sebagai salah satu saran dalam mengekang hawa nafsu.

"Puasakan hasratmu hanya untuk HadliratNya!" Hasrat disini bisa berarti hasrat ingin menyakiti, hasrat ingin membenci, hasrat ingin melanggar hak orang lain, hasrat ingin merusak lingkungan, hasrat ingin menghina aturan Tuhan, hasrat kebinatangan : rakus seperti tikus; buas seperti macan; licik dan kejam seperti serigala; menjilat seperti anjing; tak tahu maluseperti monyet; tolol seperti keledai.

Apabila Hasrat negatif digantikan hasrat untuk Hadlirat Tuhan maka akan dijauhkan dari peristiwa peristiwa seperti seorang ayah yang menghamili anak kandung, tokoh agama yang membodohi umatnya dan pemimpin/penguasa yang mencuri uang rakyatnya. Hasrat mendapatkan uang, ilmu, jabatan, kekuasaan dalam ras, suku, agama, maupun jabatan apapun akan diberikan jalan yang baik, benar dan diridloi ketika dilakukan untuk Hadlirat Tuhan.

"Inilah bulan baik saat baik untuk kerjabakti membersihkan hati. Inilah bulan baik saat baik untuk merobohkan berhala dirimu" Bait ini bisa dijelaskan dengan bait sebelumnya yaitu membersihkan hati dan merobohkan berhala dari "kedengkian, keserakahan, ujub, riya, takabur dan sampah-sampah lainnya"

"Atau akan kau lewatkan lagi kesempatan ini seperti Ramadlan-ramadlan yang lalu." ini merupkan bait penutup yang kurang lebih berarti :

"Sometimes we don't realize how special something is until we lose it. That's how we feel about Ramadan." Kadang kita tidak sadar bagaimana sesuatu itu spesial sampai kita kehilangannya. Itulah yang kita rasakan tentang Ramadhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun