Mohon tunggu...
Abdurrahman Azzam
Abdurrahman Azzam Mohon Tunggu... Lainnya - Muslim Learner

-Live in Rain City ~Student of Agribusiness

Selanjutnya

Tutup

Money

Covid-19 dan Pengaruhnya terhadap Pasar Global Pertanian Indonesia

28 Mei 2020   09:03 Diperbarui: 28 Mei 2020   08:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pandemi Corona Virus disease (COVID-19) telah berlangsung selama 3 bulan sejak awal ditemukannya di Wuhan pada akhir bulan Desember 2019. 

Virus ini memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat dan meluas ke negara-negara yang ada di dunia. Dilansir dari Worldometers, terhitung sampai 20 Mei 2019, virus ini telah menjangkit lebih dari 4,9 juta orang yang ada di seluruh dunia dan telah menewaskan 324.417 orang dan sebanyak 1.957.600 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Bagaimana dengan Indonesia? 

Dilansir dari merdeka.com, kasus virus Corona semakin bertambah setiap harinya, data terbaru yang dihimpun pada tanggal 20 Mei 2020 bahwasannya telah terjadi penambahan pasien positif sebanyak 693 orang, maka total kasus pasien positif di Indonesia mencapai 19.189 orang. 

Kondisi ini juga dibarengi dengan meningkatnya pasien yang sembuh sebanyak 108 orang. Berdasarkan data tersebut, total kasus pasien sembuh di Indonesia adalah 4.575 orang dan sebanyak 21 pasien meninggal dunia, maka totalnya 1.242 yang telah meninggal.

Pandemi ini tidak hanya mempengaruhi aktivitas keseharian masyarakat dunia, tapi juga memberikan dampak terhadap pertanian di Indonesia. 

Pangan menjadi sektor inti dalam menyediakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia di tengah pandemi ini. Tidak dipungkiri komoditas pangan akan semakin berkurang apabila tidak dibarengi dengan strategi ketahanan yang baik dan sesuai kebutuhan. 

Dilansir dari Liputan6.com, bahwa Kementerian Pertanian telah menyiapkan 3 strategi dalam menghadapi dampak COVID 19, yaitu: (1) menjamin ketersediaan Bufferstock 11 pangan utama di seluruh provinsi di Indonesia, (2) agenda penengah terkait pengaturan ekspor agar tetap maksimal dan pemberian bantuan benih dan bibit kepada petani anggota Poktan atau Gapoktan dan (3) agenda strategi janga panjang dengan peningkatan produksi sebesar 7 persen per tahun, tingkat ekspor bertambah tiga kali lipat, tingkat losses turun sebesar 5 persen dan mencetak pengusaha petani millenial sebanyak 2,5 juta orang.

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar masyarakatnya berprofesi di bidang pertanian, lahan pertanian yang luas dan berbagai komoditas baik pangan, perkebunan dan hortikultura telah menjadikan Indonesia dikenal di mata dunia. 

Peran sektor pertanian di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian dan perkembangan pembangunan nasional. 

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB Indonesia menduduki peringkat terbesar ketiga setelah industri dan perdangangan. 

Tercatat berdasarkan data BPS tahun 2019 ekspor produk pertanian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, dari US$ 3,43 miliar menjadi US$ 3,61 miliar atau sebesar 5,31 persen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun