Mohon tunggu...
Abd Rasek
Abd Rasek Mohon Tunggu... Administrasi - Masih mahasiswa

Jalan-jalan naik sepeda motor

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Kisah di Balik Harga Tembakau Mulai dari Ekonomi hingga Eksklusif

18 Oktober 2023   08:11 Diperbarui: 18 Oktober 2023   08:39 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tembakau merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peranan penting strategis dalam perekonomian, yakni merupakan sumber pendapata pendapatan negara melalui devisa negara, yaitu cukai, pajak, serta sumber pendapatan petani, dan juga berperan menciptakan lapangan pekerjaan.

Berdasarkan data yang saya ambil dari tahun 2018, terdapat empat daerah dengan produksi tembakau cukup besar di Jawa timur yaitu: pamekasan, Jember, Probolinggo, Sumenep, ke empat kabupaten tersebut hanya menyumbang sebesar 1,2% terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Jawa timur pada tahun 2018 dengan nilai tambah bruto sebesar Rp. 36.417 miliar.

Terutama di daerah Probolinggo, beberapa daerah yang cukup produktif di kabupaten Probolinggo yaitu Paiton, kotaanyar, besuk, Krejengan, pakuniran, Kraksaan, dan Gending. Daerah tersebut telah menjadikan tanaman tembakau tersebut menjadi tanaman utama dan aset utama bagi petani di daerah tersebut. Hal tersebut juga bisa di lihat dari produksi tembakau pada tahun 2018 dengan luas areal tanaman tembakau tersebut seluas 9.921 hektare, di perkirakan bisa memproduksi tembakau sebanyak 14.881 ton. Dan pada tahun 2020, dalam suasana maraknya covid-19, petani petani tembakau di Probolinggo di kejutkan oleh isu gudang tembakau di tutup dan harga tembakau turun dengan harga Rp 15.000-20.000 kg yang tidak sebanding dengan biaya produksi yang sudah di keluarkan oleh petani.

Kalok saya igat ke tahun 2018-2021 pertengahan semua petani Probolinggo mengeluh terhadap penurunan/anjloknya harga jual tambakau di karenakan covid-19 dan gudang di tutup. Bahkan dengan kasusnya haltersebut masyarakat kabupaten Probolinggo pernah demo kepada DPRD Probolinggo, gedung-gedung tembakau, dan bupati Probolinggo.

Dan pada tahun 2022 harga tembakau naik Rp 45.000 per kg. Jadi di 2022, tersebut petani di daerah Probolinggo tersenyum bahagia di karnaka harga tembakaunya naik di bandingkan tahun yang lalu terdapat penurunan harga jual tembakau di Probolinggo. Dan sebagian masyarakat mengeluh di karenakan ketika sudah hampir tembakau sudah hampir habis masyarakat di Probolinggo di uji dengan hujan yang menyebabkan tembakau tersebut tidak kering maksimal. Jadinya para pengepul tembakau tidak membeli tembakau tersebut dengan harga sebelumnya, di karenakan tembakaunya tidak kering secara maksimal, karena tembakau yang tidak kering akan merubah warna dan rasa tembakau tersebut.

Bukan itu saja terkadang harganya sudah naik, cuacanya yang kurang bersahabat yaitu mendung dan ketika cuacanya cudah bagus malah harganya yang turung, dan ketika harganya sudah tinggi cuacanya sudah bagus malah tembakaunya yang gak bagu. Begitulah yang saya amati dari penanaman tembakau yang sangat meguras kesabaran manusia.

Panen tembakau di tahun 2023 saat ini muai dari bulan Juli-Agustus, menjadi berkah bagi petani di daerah Probolinggo. Para petani di Probolinggo untung besar, di karenakan harga tembakau terlihat naik dari tahun-tahun yang lalu, harga tembakau pada panen sebelumnya hanya berkisar Rp 45.000 perkilo. Dan harga tembakau saat ini menjadi Rp 60.000 per kilogramnya, kenaikan harga tembakau tersebut terjadi pada musim panen dari bulan Juli-Agustus. Sementara petani di Probolinggo penanamannya dibulan mei, masyarakat menyebabkan kenaikan harga terjadi di karenakan gudang-gudang milik pabrik rokok ternama berani menebus mahal dari para petani tersebut. Yang tak kalah penting tembakau yang di panen oleh petani dalam kondisi bagi, para petani di Probolinggo sudah memahami cara menanam tembakau dengan baik, mulai bibit hingga pengolahan tanah dan jarak tanaman tembakau di perhatikan betul oleh para petani.

Dengan musim kemarau ini sangat mendukung pertumbuhan tembakau tersebut, sehingga tembakau para petani dalam kondisi bagus. Harapan petani semoga di tahun 2024 nantik panen tembakau harganya bisa seperti ini lagi dan cuacanya kemarau yang sangat bagus untuk pembuatan bibit hingga penanaman ke lahan yang sudah di tuju yaitu di sawah, kalok tembakau ini tidak terkena huja sama sekali maka tembakau tersebut akan bagus pertumbuhannya dan begitu juga dari rasa tembakau tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun