Oleh: Abd. Rahman Hamid
Dosen Sejarah UIN Raden Intan Lampung
SUMA ORIENTAL, karya Tome Pires yang ditulis antara tahun 1512-1515, punya banyak informasi tentang Nusantara, antara lain Jawa. Dalam karya ini disebutkan bahwa Negeri Jawa berkuasa hingga sejauh Maluku dan sebagian besar wilayah Barat. Bahkan, nyaris menguasai Pulau Sumatera dan pulau-pulau lain yang dikenal oleh orang-orang Jawa. Hal itu berlangsung sekitar seratus tahun, hingga akhirnya kekuatan Negeri Jawa mulai berkurang dan sampai seperti sekarang.
Pada masa jayanya, Negeri Jawa sangat berkuasa karena kekuatan dan kekayaan yang dimilikinya, juga karena pelayaran ke berbagai tempat yang sangat jauh sampai Aden, dan perdagangan yang terbesar dilakukan di Bonequelim, Bengal, dan Pasai. Seluruh pelautnya merupakan orang pagan, yang mengumpulkan para pedagang yang banyak membawa komoditas di sepanjang pesisir pantai. Hasilnya, tidak satu pun tempat yang mampu menyamai kebesaran dan kekayaan negeri ini. Para pedagang itu terdiri dari orang Cina, Arab, Persia, Gujarat, Bengal, dan bangsa lainnya.
Negeri Jawa menghasilkan empat atau lima jenis beras yang tak terhitung banyaknya. Beras ini sangat putih dan kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan beras dari wilayah mana pun. Jawa menghasilkan emas dalam jumlah banyak. Dari sana dijual kain ke Malaka dalam jumlah yang tak terhingga. Selain itu, juga ada tembaga. Barang-barang tersebut merupakan komoditas dagang yang baik.
Barang-barang dagangan dari Malaka yang dijual di Jawa antara lain berbagai jenis kain dari Cambay, Keling, dan Bengal. Koin yang digunakan di Jawa adalah "cash" dari Cina. Semua perdagangan menggunakan koin tersebut.
Para pedagang diharuskan membayar pajak pelabuhan, yakni 400 cash untuk setiap 10.000 barang yang dijual di Jawa.
Tome Pires memberikan gambaran negeri-negeri dan pelabuhan di Jawa seperti: Semarang, Â Demak, Jepara, Rembang, Gresik, dan Surabaya.
Negeri Semarang, dengan penduduk sekitar 3.000 jiwa, menghasilkan beras dan bahan makanan. Di sini terdapat 3 jung serta 4 atau 5 lanchara. Jung-jungnya sudah dibakar di Malaka dan kabarnya mereka tidak mampu membuat yang baru.
Negeri Demak, dipimpin oleh Pate Rodim, menghasilkan beras dan bahan makanan yang dikirim ke Malaka. Dahulu, ayahnya memiliki 40 buah jung. Kini, 10 jung pun tak mampu ia dapatkan. Sisa jung yang ia miliki telah dihancurkan di Malaka, ketika Pate Onus, saudara tirinya, menyerang Malaka tahun 1512. Dahulu, ia selalu mengangkut semua hasil panennya ke Malaka dengan perahu JUNG dan PANGAJAVA. Para pedagang dari Malaka datang ke negerinya berdagang. Sekarang, hanya 5 atau 6 PANGAJAVAÂ di Demak dan tidak punya JUNG.