Mohon tunggu...
Abd Rahman Hamid
Abd Rahman Hamid Mohon Tunggu... Sejarawan - Penggiat Ilmu

Sejarawan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alamsjah Ratu Perwiranegara; Ulun Lampung yang Tercerahkan

20 November 2023   16:48 Diperbarui: 20 November 2023   21:59 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Abd Rahman Hamid (Dosen Sejarah UIN Raden Intan Lampung)

Salah satu ulun Lampung yang masih terabaikan dalam historiografi lokal ialah Alamsjah Ratu Perwiranegara (1925-1998). Kiprahnya di tingkat nasional dan internasional telah mengharumkan ulun Lampung dan bangsa Indonesia. Dialah Menteri Agama pertama dari kalangan militer di Indonesia. Dia pula menteri yang sangat giat memperjuangkan masa depat umat Islam di masa Orde Baru. Dia selalu mengatakan bahwa “Pancasila adalah pengorbanan dan hadiah umat Islam Indonesia untuk persatuan bangsa dan kemerdekaan” (Perwiranegara, 1986).  

Alamsjah lahir di kampung Penagan Ratu Kota Bumi pada 25 Desember 1925. Sejak kecil ia mendapat bimbingan agama dari Wak Penghulu dan kakeknya. Dia mengaji al-Qur’an dari Wak Penghulu. Kebiasaan mengaji yang ditanamkan ibu dan kekeknya itu menumbuhkan tradisi membaca dan belajar sehingga ia selalu bergairah menimba ilmu pengetahuan. Di tengan kesibukannya, ia menghasilkan buku-buku tentang perjuangan bangsa di masa revolusi, Islam, pembangunan, kehidupan beragama, dan pemikiran politik.  

Muslim Pejuang

Demi meningkatkan taraf hidupnya, Alamsjah memilih jalan pendidikan. Ia rela meninggalkan kampung halaman untuk bersekolah di Hollands Inlandsche School (HIS) Arjuna, Tanjung Karang. Dia rajin belajar. Mata pelajaran yang paling diminati adalah sejarah, dan sebaliknya yang tidak disenangi ialah pelajaran berhitung.

Setelah tamat HIS, Alamsjah bekerja sebagai juru tulis di Kantor Residen (Syu Chokan), selain sekolah setingkat SMP di Lampung Gakuen. Dia termasuk sepuluh besar terbaik, sehingga mendapat perintah dari Residen untuk masuk sekolah calon perwira di Pagar Alam. Sekolah itu setara dengan PETA di Jawa. Setelah tamat ia bertugas di Krui. Dia dilantik menjadi perwira Gyu Gun dengan pangkat letnan dua (Shoi). Ketika bertugas di Krui, ia mengenal Ryacudu. Pada akhir tahun 1944, dia pindah ke Lahat sebagai komandan peleton kesehatan di Markas Bandar Agung.

Setelah Gyu Gun dibubarkan oleh Jepang, Alamsjah dan Ryacudu kembali ke Kota Bumi membentuk Penjaga Keamanan Rakyat (PKR). Ryacudu sebagai tua dan Alamsjah adalah wakilnya. Tak lama kemudian lahir revolusi, setelah proklamasi 17 Agustus 1945. Dia menjadi instruktur di Pabean (Palembang) bagi 300 anggota TKR yang belum pernah mengenal pendidikan kemiliteran antara lain laskar Hizbullah, Napindo, dan BPRI.  

Ketika keadaan Palembang gawat menghadapi Sekutu dan Belanda, Alamsjah diangkat menjadi Kepala Pertahanan Sub Komandemen Sumatera Selatan. Ia memimpin para pejuang dalam perang lima hari lima malam di Kota Palembang (1 – 5 Januari 1947) melawan musuh. Perang itu berakhir dengan perundingan cease fire. Pasukan TRI dan lasykar harus meninggalkan kota Pelambang dalam radius 20 km dari pusat kota. Pos-pos Belanda hanya boleh sejauh 14 km dari pusat kota.

Dok Penulis
Dok Penulis

Di luar kota, para pejuang menyusun siasat untuk merebut kota Palembang. Alamsjah dipilih sebagai Pejabat Komandan Resimen 44. Ia memimpin pasukan bergerilya di luar kota, sehingga nama resimennya diubah menjadi Resimen 44/Gerilya. Setelah 14 hari di kolonisasi Belitang (Kemering Ulu), pasukannya mengadakan long march masuk kembali ke daerah-daerah yang telah diduduki Belanda. Alamsjah dan Ryacudu memimpin Resimen 44 bergerilya di front Ogan Kemering (Perwiranegara, 1987).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun