Mohon tunggu...
Abdon Banafanu
Abdon Banafanu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Buruh harian
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpikir Cerdas Bangun pola pikir Positif,.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Pentingnya Menghilangkan Bias dalam Pengambilan Keputusan

25 Juni 2024   20:04 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:11 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langkah pertama untuk mengatasi bias adalah mengakui bahwa Anda memilikinya. Bias dapat berasal dari berbagai sumber, seperti pengalaman pribadi, nilai, keyakinan, emosi, budaya, dan norma sosial. Mereka dapat membentuk cara Anda memandang diri sendiri, orang lain, dan situasi. Untuk mengidentifikasi bias Anda, Anda dapat menggunakan alat seperti penilaian diri, survei, tes, atau latihan refleksi. Anda juga bisa meminta masukan dari orang lain yang memiliki sudut pandang atau latar belakang berbeda. Dengan mengenali bias Anda, Anda bisa menjadi lebih sadar bagaimana bias tersebut memengaruhi pengambilan keputusan dan penilaian kepemimpinan Anda.

Langkah kedua untuk mengatasi bias adalah menantang asumsi Anda. Asumsi adalah keyakinan atau harapan yang Anda anggap remeh tanpa memverifikasi validitas atau keakuratannya. Hal ini dapat menimbulkan bias seperti bias konfirmasi, yaitu kecenderungan untuk mencari dan menafsirkan informasi yang menegaskan pandangan Anda sebelumnya, atau efek halo, yaitu kecenderungan untuk mengaitkan sifat positif atau negatif pada seseorang berdasarkan satu kesan. Untuk menantang asumsi Anda, Anda dapat menggunakan teknik seperti mengajukan pertanyaan terbuka, mencari sudut pandang alternatif atau berlawanan, menguji hipotesis, atau menggunakan data dan bukti. Dengan menantang asumsi Anda, Anda dapat mengurangi bias dan meningkatkan pengambilan keputusan dan penilaian kepemimpinan Anda.

Langkah ketiga untuk mengatasi bias adalah mengelola emosi Anda. Emosi adalah respons alami dan berguna terhadap suatu situasi, namun emosi juga dapat mengganggu rasionalitas dan objektivitas Anda. Hal ini dapat menimbulkan bias seperti bias penahan, yaitu kecenderungan untuk terlalu mengandalkan informasi pertama yang Anda terima, atau bias afektif, yaitu kecenderungan untuk membiarkan perasaan memengaruhi penilaian Anda. Untuk mengelola emosi, Anda dapat menggunakan strategi seperti latihan pernapasan, mindfulness, pengaturan diri, atau penyusunan ulang. Dengan mengelola emosi, Anda dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan menghindari bias dalam pengambilan keputusan dan penilaian kepemimpinan.

Langkah keempat untuk mengatasi bias adalah mencari umpan balik. Umpan balik adalah informasi yang Anda terima dari orang lain tentang kinerja, perilaku, atau hasil Anda. Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Anda, memperbaiki kesalahan Anda, dan meningkatkan keterampilan Anda. Hal ini juga dapat membantu Anda mengatasi bias seperti bias terlalu percaya diri, yaitu kecenderungan untuk melebih-lebihkan kemampuan atau pengetahuan Anda, atau bias mementingkan diri sendiri, yaitu kecenderungan untuk menghubungkan keberhasilan Anda dengan diri sendiri dan kegagalan Anda dengan faktor eksternal. Untuk mendapatkan umpan balik, Anda dapat menggunakan metode seperti meminta umpan balik yang spesifik, konstruktif, dan tepat waktu, mendengarkan secara aktif dan penuh rasa hormat, atau menerapkan rencana tindakan. Dengan mencari umpan balik, Anda dapat meningkatkan pembelajaran dan pengembangan Anda serta mengurangi bias dalam pengambilan keputusan dan penilaian kepemimpinan Anda.

Langkah kelima untuk mengatasi bias adalah mendiversifikasi masukan Anda. Masukan adalah sumber informasi, opini, atau ide yang Anda gunakan untuk mengambil keputusan atau menilai kepemimpinan. Mereka dapat mencakup orang, media, buku, laporan, atau data. Jika Anda mengandalkan masukan yang terbatas atau homogen, Anda bisa menjadi korban bias seperti pemikiran kelompok, yaitu kecenderungan untuk menyesuaikan diri dengan pandangan dominan atau konsensus dalam suatu kelompok, atau bias ketersediaan, yaitu kecenderungan untuk mendasarkan penilaian Anda. pada informasi terkini atau berkesan. Untuk mendiversifikasi masukan Anda, Anda dapat menggunakan praktik seperti memperluas jaringan Anda, memaparkan diri Anda pada budaya atau perspektif yang berbeda, atau menggunakan berbagai sumber yang kredibel. Dengan mendiversifikasi masukan, Anda dapat memperluas wawasan dan menghindari bias dalam pengambilan keputusan dan penilaian kepemimpinan.

Langkah keenam untuk mengatasi bias adalah meninjau kembali keputusan Anda. Keputusan adalah pilihan atau tindakan yang Anda buat berdasarkan masukan, asumsi, emosi, dan umpan balik Anda. Hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan bagi diri Anda sendiri, orang lain, dan situasi. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh bias seperti bias melihat ke belakang, yaitu kecenderungan untuk melebih-lebihkan kemampuan Anda dalam memprediksi atau menjelaskan peristiwa masa lalu, atau bias pembingkaian, yaitu kecenderungan untuk terpengaruh oleh cara informasi disajikan atau diungkapkan. Untuk meninjau keputusan Anda, Anda dapat menggunakan alat seperti matriks keputusan, daftar pro dan kontra, atau analisis SWOT. Anda juga dapat mengevaluasi hasil, dampak, dan implikasi dari keputusan Anda. Dengan meninjau keputusan Anda, Anda dapat meningkatkan pengambilan keputusan dan penilaian kepemimpinan serta belajar dari bias Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun