Recycling Pemikiran
Cerita di bulan 4/12 dalam perjalanan tahun 2023. April menjadi hari yang sangat bersahabat. Bagaimana tidak, diberikan kesempatan seminar proposal sehari sebelum kembali ke kampung halaman masing. Itu pengalaman yang sangat mengesankan. Namun dengan kenyataan bahwa dosen II saya berhalangan hadir karena ada kegiatan di Bandung. Yeayy prosesnya berjalan dengan lancar. Walaupun sedikit banyak mendapat catatan kritik dan perbaikan dari teman-teman pembahas dan dosen pembimbing.
Keesokan harinya, tanggal 15 April 2023 tepat di jam jam sore beberapa teman sudah terlebih dahulu meninggalkan kampus dan bertolak ke rumah masing-masing. Sedangkan aku memutuskan untuk kembali tepat di tanggal 16 malam bertolak ke Sibolga dari kota Medan dengan naik travel F. Perjalanan ke Sibolga menghabiskan waktu sekitar 9-10 jam perjalanan dan tiba di Sibolga sekitaran pukul 06.00 WIB pada 17 April 2023. Di hari itu, lebih memilih untuk menghabiskan waktu di rumah sekaligus kebersihan dan istirahat agar badan lebih fit.
Mengetahui bahwa teman-teman seusia semuanya belum kembali dari perantauan masing-masing, sedikit memaksaku untuk mencari udara ke luar rumah, sekalian mengurus beberapa kebutuhan ponsel lama. Segera aku menyambangi konter ponsel untuk memperbaikinya. Di percakapan kami terakhir via telepon dengan mama, dia memesankan agar mengirimkan ponsel itu untuknya. Kujajaki jalanan kota, dengan menyinggahi beberapa tempat seperti ATM untuk merogoh lembaran uang, dan hingga terus menaiki angkutan umum hingga ke lokasinya tiba.Â
Terdapat sedikit lebih banyak kios dan konter ponsel di sana dan segera kusambangi satu per satu. Kios pertama kusambangi dengan menyebrang jalan namun chase yang dicari, tidak tersedia. Penjaga kiosnya menyarakan menanyakan di kios sebelah, dan kusambangi ternyata sama stok kosong. Setelahnya aku menanyakan kios di seberang kios yang pertama, namun kejadiannya sama. Aku tetap bertanya dan mencari, hingga di kios keempat tersedia barangnya namun dengan warna yang sangat terang, dan mencolok dan sedikit kurang pas namun ponsel tersebut ketika dimasukkan bisa sesuai dengan chase ponselnya.
Chase ponselnya karena merasa kurang, aku izin untuk mencari ke tempat yang lain, sambil kakaknya menebar senyum. Kucari dan selau kucari ke beberapa kios ke depan, namun stoknya semua kosong. Dan aku segera kembali ke lokasi keempat, chase ponsel yang ada tadi. Segera dipasangkan dan deal harganya. Aku juga menyuruh kakaknya agar memasangkan pengaman layarnya. Setelah selesai, aku menanyakan beberapa kios untuk stok baterai, namun harganya cukup mahal.
Tak lama kemudian, aku mengabari adikku yang untuk jam kepulangannya ke kampung. Beberapa kali panggilanku tak diangkat, dan hanya bertuliskan berdering di ponselku. Menunggu beberapa menit, manatahu ada respon panggilan dari adikku, namun belum ada respon. Aku menyambangi kedai untuk membeli beberapa kebutuhanku di indekos yang sudah harus dibeli dan membeli sebotol teh pucuk segar. Berjalan dan memilih duduk di sebuah persinggahan sambil menunggu. Sebelum akhirnya memutuskan untuk menyambangi lokasi lain.
Pantai Sibolga via Hotel Wisata Indah menjadi tujuan terbaikku saat itu. Membutuhkan beberapa menit untuk sampai ke lokasi tujuan dengan bermodalkan gojengan dari kantong. Sesampainya di sana, benar-benar angin pantainya tak pernah berubah. Ia menyambut siapapun yang datang ke sana menikmati keindahan laut Sibolga. Sekedar say hello dengan sejuknya udara di sana.
Segera aku mengambil lokasi duduk terbaik, menikmati alam. Di pojok sebelah kiri dan tepat di bawah pohon kelapa yang teduh duduk menikmati keindahan. Angin laut yang berdesir masuk ke dalam sukma dan jiwa. Ditemani dengan suara riak pantai yang meramaikan suasana. Sengaja kembali mengunjungi tempat ini, Healing the Missing yang terkandung arti menyembuhkan kerinduan.
Segala penat yang dibawa dari kota jauh dan beratnya tekanan mahasiswa akhir diteduhkan di tempat itu. Tepat pula kondisi pantai dan Hotel WI yang cukup hening dan sepi karena masih waktu menjelang siang. Sangat cocok untuk meneduhkan pikiran untuk kembali ke titik normalnya. Setelah dipaksa di waktu-waktu terakhir, sebelum menyambut hari libur. Aku benar menghirup dalam dalam suasana sejuknya di kotaku ini. Bagaimanapun lokasi ini akan menjadi tempat yang paling dirindukan di kala nanti perjalanan semakin jauh. Pesonanya luar biasa untuk menciptakan banyak momen. Sejuk indah dan selalu dalam ingatan sejauh apapun kaki melangkah.