Berbahagialah Puan
Lembaran narasi berlalu-lalang pergi tak mengusikku
Menapaki jalan hidup yang penuh dengan tabun kelabu
Akankah tertampar cerita di masa lalu
Membuatku akan menjejal atmaku denganmu
Berlapis-lapis lara dan jatuh sejatuh-jatuhnya
Akankah membuatku merasa yang paling kecewa
Tidak, aku tidak sebegitunya dengan rasa
Sukmaku toleran dan kembali pulihkan atma
Semua akan kulakukan untukmu
Terlebih seluruh titisan detik jika memintaku
Terkhusus jika engkau sudi menungguku
Menuju petualangan asa yang bermutu
Namun sosokmu telah memilih pergi
Tidak berjuang bersamaku memecah ihwal ini
Dan dalam imaji kupikir dikau kan kembali
Namun engkau sudah nyaman dengan kisahmu kini
Aku mengenalmu putri, untukku ada rasa yang kausimpan
Jarak yang membentang kisah panji dan puan
Menjadi kausal besar yang membawa cinta tak bertuan
Nasib yang mengharuskan kita tak ada ikatan
Terimakasih buat juang momentum indah
Ku akan menerima walau harus perih
Karena nuranimu yang telah menjauh
Berpetualang ke lain insan dan dariku telah musnah
Kan kuakui bahwa kau pernah hadir
Berlaksanakan jiwa yang bawa getir
Berawal temu dibawah rindang nan petir
Dihiaskan kerasnya dentuman halilintar
Puan berbahagaialan dengan pangeran
Biar kisah kita kukubur dalam kenangan Â
Biar aku bisa melupakan
Dirimu yang sudah melepaskan
Medan, 18 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H