Mohon tunggu...
Abdi Parasian Simamora
Abdi Parasian Simamora Mohon Tunggu... Lainnya - STAR XIX 2023

Write for eternality (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indekost (Antalogi Scene 4)

31 Januari 2023   00:55 Diperbarui: 31 Januari 2023   01:09 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

I N D E K O S T

Indekost unik dan menyimpan ribuan makna
Si anak rantau tempat berteduh dari hujan
Media untuk senantiasa belajar dan mendalami ilmu hidup
Dari sini kutemukan bahwa emosi, intelijen, spiritual
Menjadi indikator kecerdasan terhebat yang membentuk seorang insan

Belajar tidak melulu hanya di sekolah
Khususnya teruntuk aku yang kurang encer dalam berpikir
Harus mengadu kuat usaha untuk gigih
Mengulang hasil pembelajaran per harinya
Di ruangan khusus di pojok kamar tercinta

Indekost itu memang keren
Dan menjadi salah satu penghuninya
Menjadikan kita makhluk yang simpati dan sosialis
Nyatanya kita harus mampu berbagi apapun
Dan hidup dalam keserhanaan dan berbagi

Indekost kadang jadi surga dan nirmala
Surga jika yang satu memiliki sesuatu untuk dibagi
Baik cerita, makanan, nikmat, dan ajaran
Nirmala, jika masalah menyerta
Dan dalam resolusinya sangat sulit

Indekost dengan ribuan ajaran
Beragam asupan dan kebahagiaan
Dan pada akhirnya menjadi tempat yang dirindukan
Hingga kini akan menjadi cerita tersendiri
Menemu sahabat senasib dan seperjuangan
Menikmati hari-hari bersama
Gapai mimpi-mimpi abadi yang selama itu masih tertidur

Di 2018 aku meninggalkan mereka pertama
Sekolah dengan seragam abu-abu sudah selesai
Sedangkan mereka harus melanjutkan sekolah
Dan aku memikirkan planning ke depan
Dan tantangan serta dunia yang baru

Di 2023 sekarang kami sudah berjauhan
Sekedar komunikasi pun sudah jarang
Ingin dirajut kembali, namun sudah menemu kesibukan masing-masing
Sementara aku juga harus menuntaskan hal yang sudah dimulai di 2019
Semua butuh proses panjang
Waktu yang akan menjawabnya

Indekost tempat yang paling dirindukan
Terakhir aku mengunjungimu di Desember 2022
Di sudut-sudut sotoh rumah itu terekam sangat banyak ingatan
Sementara aku mengunjunginya sendiri
Dan saat itu juga saya mengetahui bahwa satu teman saya sedang bekerja di Tanah Papua
Dia sedang memperjuangkan mimpinya di sana
Entah apapun itu saya mengapresiasinya
Mimpiku disini sedang kuperjuangkan
Tentang apapun dan getirnya nanti
Itupun akan tetap menjadi pilihanku

Medan, 20.01.2021
Tulisan amatiran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun