Ajakan cari jodoh di kantor tersebut tak sekadar basa-basi, bukan pula kamuflase belaka. Dari dulu hingga kini, kantor tak hanya sebagai tempat bekerja, tapi juga sebagai tempat mencari dan atau menemukan jodoh. Banyak cerita cinta yang terlahir secara alami di ruang kantor. Tak ada skenario yang sengaja dibuat untuk menciptakan cerita cinta tersebut, semuanya mengalir begitu saja tanpa unsur kesengajaan. Memang awalnya, tak ada getaran-getaran cinta yang merasuk dalam diri masing-masing pelaku. Masing-masing masih sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Namun, seiring waktu berjalan dan pertemuan yang intens setiap hari, getaran cinta itu mulai terasa hingga akhirnya mereka jadian dan mengikrarkan diri menjadi satu kesatuan kasih yang berujung ke pelaminan. Itulah yang saya alami di kantor tempat saya bekerja. Selama hampir 13 tahun saya bekerja di tempat itu, di sebuah kantor penerbitan buku di pinggiran Kota Bogor, banyak cerita cinta yang terjadi di sana. Mulai dari cerita cinta romantis yang berakhir manis hingga skandal cinta segitiga yang berakhir tragis. Untungnya, tak banyak yang berakhir tragis, kebanyakan cerita cinta yang dijalin selalu berakhir manis hingga ke pelaminan. Kalau saya hitung-hitung, sejak saya bekerja di kantor itu, sudah sekitar 20 pasangan yang berakhir ke pelaminan hingga mereka memiliki anak yang manis-manis sekarang ini. Walau saya tahu, kisah cinta teman-teman saya itu tak selalu mulus, selalu ada rintangan yang mereka hadapi selama menjalin kisah kasih di kantor. Awalnya pun mereka juga tak menyangka kalau bakal ketemu jodoh di kantor. Niat awalnya saya yakin, mereka berada di kantor hanya untuk bekerja, tak ada niatan untuk mencari jodoh, paling satu dua yang berniat begitu. Mereka pun sudah memiliki kriteria sendiri untuk pasangan yang mereka dambakan. Namun, mereka tak menyangka kalau jodoh yang mereka dambakan itu ternyata berada di kantor. Itulah takdir, kita tak tahu apa yang terjadi dengan jodoh kita kelak. Semuanya sudah diatur oleh yang Kuasa. Suka duka mereka dalam mencari dan menjalin hubungan pun punya cerita sendiri. Seorang rekan kerja saya yang pria bahkan ada yang bergerilya mencari cinta di lebih satu orang wanita. Sayangnya, tak ada satu pun wanita yang bersedia menjadi pasangannya, meski dia sudah berusaha menjadi pria terbaik bagi wanita-wanita tersebut. Segala uang dan hadiah telah diberikan meski akhirnya ditolak. Tapi syukurlah, dia menemukan jodohnya di luar kantor. Ada pula rekan kerja saya yang lain yang mempunyai kisah cinta yang sama. Untungnya, dia tak bernasib sama seperti rekan kerja saya tadi. Meski dia juga mengobral cintanya pada beberapa wanita, namun ada satu wanita yang menyambut cintanya, itupun didapat dengan susah payah hingga membuat hati sang wanita luluh gara-gara perhatiannya yang mendalam dan luar biasa saat si wanita sakit. Bukan apa-apa, sang wanita yang berhasil dia rebut hatinya itu adalah salah satu teman dekat wanita yang pertama kali dia incar. Untunglah semua berakhir happy ending. Kalau saya cerita tentang kisah cinta mereka semua, barangkali akan tercipta sebuah novel yang romantis. Ada pula yang diam-diam mesra, tanpa sepengetahuan rekan kerja yang lain ternyata sudah jadian alias pacaran. Mereka begitu rapi menyimpan kedekatannya pada teman-teman lain. Kabar kedekatan mereka pun hanya orang-orang tertentu saja yang tahu, seperti teman dekat atau orang-orang yang sangat dipercaya. Kalaupun di luar kelompok itu ada yang tahu, paling hanya karena imbas gosip, dan bisik-bisik dari mulut ke mulut. Bahkan, ada pula yang baru ketahuan setelah undangan pernikahan tersebar. Kisah cinta yang berlangsung di seputaran kantor tempat saya bekerja juga tak semuanya berakhir mulus. Ada juga yang gagal dan berujung konflik walau mereka tetap menemukan jodohnya di kantor yang sama. Bisa kebayangkan bagaimana mereka salah tingkahnya ketika harus berpapasan dengan mantannya di lorong kantor. Apalagi masing-masing mantan sudah punya gandengan baru lagi di kantor itu juga. Kisah cinta manis dan tragis tak hanya menghias cerita di seputaran kantor saya saja. Skandal cinta yang bernuansa gosip ala infotainment pun sempat merebak di kantor saya tersebut. Meski tingkat kebenarannya diragukan, namun banyak juga yang percaya dengan skandal tersebut. Aroma perselingkuhan dalam skandal itu memang tak bisa dihindari meski sudah sedemikian rupa ditutup rapat. Bagaimana dengan saya? Saya sendiri tak menemukan jodoh di kantor saya itu. Tapi, untunglah saya tetap menemukan jodoh meski bukan dari rekan sekerja. Bukan saya tak ingin mereka, namun kesempatan saya yang belum ada pada masa itu. Maklumlah, tak ada yang melirik saya, hahahaha. Sumber gambar: http://umarat.files.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H