[caption id="attachment_96186" align="alignright" width="300" caption="Sumber gambar: http://uniqueones.files.wordpress.com"][/caption] Sudah lebih setengah tahun ini saya bergabung dengan Kompasiana, banyak hal menarik yang saya dapatkan. Salah satunya bisa membaca pengalaman orang lain yang menarik hati. Salah satu lainnya, bisa baca reportase wartawan amatiran, bisa baca emosi orang lain tentang suatu hal yang lagi ngetrend, dan sebagainya. Dari sekian banyak tulisan yang pernah saya baca, baik yang Headline, Highlight, maupun tidak keduanya, saya bisa menemukan berbagai tipe penulis di media sosial ini. Tipe penulis ini saya kategorikan sendiri dan saya rangkum sendiri. Jadi, hasil dari subjektivitas saya sendiri. Kalau ada yang mau menambahkan atau membuat kategori lainnya, saya persilahkan. Selain itu, tipe penulis yang saya susun ini lebih bersifat general, tidak terlalu spesifik. Berikut ini tipe-tipe penulis Kompasiana yang saya maksud itu.
Tipe Jurnalis
Tipe penulis ini sangat senang menyajikan laporan-laporan atau tulisan-tulisan yang bersifat reportase, atau yang dialaminya sendiri. Kaidah-kaidah atau unsur-unsur jurnalistik (5W+1H) sudah terkandung dalam tulisannya. Laporan pandangan mata bisa juga dimasukkan dalam kategori ini. Tapi tidak termasuk penulis-penulis yang menuliskan kembali tulisan atau berita dari media lain lho, apalagi sampai copy-paste, tidaklah. Tipe jurnalis sangat cocok dikembangkan untuk media yang berbentuk citizen journalism. Agaknya Kompasiana perlu mendekati penulis-penulis tipe jurnalis ini.
Tipe Akademis
Tipe penulis ini menurut saya tipe yang cerdas, karena dia menguasai banyak teori dan pengalaman tentang masalah dan fenomena tertentu. Frame of reference dan frame of experience cukup dimiliki oleh tipe akademis ini. Saya sangat senang membaca tulisan-tulisan penulis yang bertipe ini karena bisa menambah wawasan dan pengetahuan. Bahkan bisa meningkatkan daya kritis saya terhadap suatu masalah atau fenomena sosial, budaya, dan politik yang sedang berkembang.
Tipe Humanis
Tipe penulis ini biasanya menuliskan tentang kisah-kisah orang lain, atau kisah pengalamannya sendiri. Tulisan-tulisan tentang masalah sosial-politik, budaya, dan hankam yang ditinjau dari sisi kemanusiaan juga bisa dikategorikan dalam tipe humanis ini. Biasanya, tulisan-tulisan yang ditulis tipe humanis ini bisa menyentuh perasaan orang yang membacanya. Unsur kejenakaan pun mewarnai dan bisa dirasakan dalam tulisan-tulisan yang bertipe humanis ini. Saya juga sangat senang membaca tulisan-tulisan penulis humanis ini, karena sangat dekat dengan situasi dan kondisi yang kita alami sehari-hari, dan bisa diambil hikmah dan pelajaran seusai membacanya.
Tipe Fiksionis
Tipe penulis ini sangat senang menulis hal-hal berbau fiksi. Unsur-unsur rasionalitas jangan terlalu diperhatikan kalau membaca tulisan-tulisan penulis fiksi ini. Mereka juga terkadang tak memerhatikan alur cerita, maklum mereka masih dalam tahap belajar, tapi banyak juga kok yang sudah mantap.
Tipe Plagiaris
Tipe ini nih yang paling saya benci. Mereka ini suka nulis suatu tulisan yang dikutip atau diambil dari sumber lain tanpa mau menyebut sumbernya. Parahnya, mereka juga tak segan melakukan copy-paste tulisan dari penulis atau sumber yang lain itu. Anehnya, admin Kompasiana juga suka kebobolan masukin tulisan plagiat mereka sebagai Headline. Penulis-penulis yang menuliskan kembali atau menceritakan tulisan atau berita dari media lain pun bisa dikategorikan sebagai penulis tipe plagiaris ini. Itulah tipe-tipe penulis yang berseliweran di Kompasiana. Masuk kategori manakah Anda? Kalau ada yang mau menambahkan, silahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H