Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Republik yang Ajaib

21 Februari 2011   22:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12983096701644578029

[caption id="attachment_91214" align="alignright" width="300" caption="Sumber gambar: http://kollinatically.blogspot.com"][/caption] Negeri ini makin ajaib saja. Banyak hal-hal aneh, mencengangkan, dan di luar nalar manusia terjadi di republik ini. Ajaibnya, hal-hal yang saya sebut aneh, mencengangkan, dan di luar nalar manusia itu tak ada kaitannya dengan dunia metafisika, dunia spiritual, maupun negeri khayal dalam kisah Alice in Wonderland atau negeri Narnia-nya si Pangeran Kaspian. Dua negeri yang saya sebut terakhir ini memang benar-benar negeri ajaib dalam arti sesungguhnya. Di dua negeri yang ajaib itu hewan-hewan bisa berbicara, bentuk makhluk pun beraneka ragam, semuanya memang aneh dan menakjubkan. Kekuatan makhluk-makhluk di dua negeri dongeng tersebut pun benar-benar ajaib, semuanya berada di luar nalar dan akal sehat. Kalau dibandingkan dengan dua negeri yang saya sebutkan tadi, republik ini lebih ajaib lagi. Bayangkan, uang bisa berkuasa dan mengalahkan penguasa sebenarnya. Uang juga bisa mengatur dan menundukkan hukum. Padahal uang itu keberadaannya diatur oleh hukum atau undang-undang. Namun, kekuatannya lebih daripada hukum, ajaib bukan. Uang dapat membuat penjahat kelas kakap keluar masuk penjara untuk pelesiran, jalan-jalan ke Bali, trip wisata ke luar negeri, hingga temu kangen dengan keluarga di rumah. Walau penjara yang mengkungkungnya berada di markas para penegak hukum, dijaga super ketat, tetap tak jadi masalah, uang bisa mengaturnya. Di republik ini, uang bisa mengangkat harkat dan martabat para penjahat menjadi orang yang dihormati. Bayangkan, orang yang jelas-jelas bermasalah dengan hukum bisa memimpin sebuah organisasi sepak bola yang sungguh prestisius di republik ini. Tahu sendirikan, organisasi itu kalau dikelola dengan baik dan benar, akan melahirkan para pemain sepak bola yang mengharumkan nama bangsa. Tapi tak begitu yang terjadi di negeri ini, uang bisa mengatur semuanya. Berkat uang, orang yang tak becus mengurus sepak bola dan orang yang tak paham sepak bola, bisa menjadi petinggi di organisasi sepak bola tersebut. Hasilnya tahu sendirikan.  Jadi kalau begitu, andai saya punya uang, saya pun bisa menjadi pengurus sepak bola, jadi ketuanya lagi, padahal saya tak suka bola. Itulah keajaiban dari republik ini. Uang juga bisa menyulap penjara menjadi kamar mewah bak hotel bintang lima, ada layar LCD FullHD, ada Blu-ray player, ada AC yang suhunya bisa diatur-atur. Creambath, nyalon, dan facial pun bisa dilakukan di penjara asal punya uang. Kalau mau, tukang pijat, dan tukang masak bintang lima pun bisa disewa selama di penjara. Sungguh ajaib uang itu. Keajaiban uang telah membuat republik ini semakin ajaib. Cuma di republik ini para koruptor bisa tersenyum lebar saat keluar penjara. Mereka tak bakal jatuh miskin, harta dan uang yang didapat dari hasil korupsi masih bisa menopang hidup mewah mereka. Itulah keajaiban yang lain dari republik ini. Bahkan yang lebih ajaib lagi, cuma di republik ini orang yang katanya punya penyakit lupa berat, punya penyakit pikun berat bisa pelesiran ke luar negeri, belanja-belanja, dan masih ngerti barang-barang bermerk. Anehnya, saat di pengadilan tiba-tiba penyakit lupanya kambuh lagi. Ajaibnya, dengan modal selembar surat dari dokter yang tak jelas juntrungannya, para penegak hukum langsung percaya begitu saja kalau dia itu memang punya penyakit lupa. Sekarang, berkat penyakit lupanya itu, semua penegak hukum di republik ini sudah tak tahu kemana rimbanya si pikun itu, hilang begitu saja. Katanya sih, dia berobat ke luar negeri buat nyembuhin penyakit lupanya. Nyatanya, dia kepergok sama koleganya sedang shopping. Yang paling ajaib dari republik ini, banyak penguasa yang tak tahu malu. Mereka tak tahu malu kalau negeri ini dijuluki sarang koruptor. Mereka tak tahu malu kalau hukum yang diagungkan itu tak menjadi supremasi seperti yang mereka gembar-gemborkan saat kampanye dulu. Mereka tak tahu malu kalau kasus hukum banyak tak tuntas. Mereka cuma bisa buat janji-janji kosong dan muluk-muluk tentang penuntasan suatu masalah hukum. Dan ketimbang menuntaskan masalah hukum yang rumit dan kompleks, mereka lebih suka membuat masalah baru biar orang lupa dengan masalah sebelumnya. Yang paling dan lebih ajaib lagi, cuma di republik ini pegawai rendahan di kantor pajak punya kekayaan sampai puluhan miliar, ajaib bukan. Dan cuma di republik ini uang 6,7 triliun hilang tanpa jejak, lenyap bagai disulap.  Yang aneh bin ajaib lagi,  republik yang dikenal sebagai negeri maritim dan agraris ini harus mengimpor garam dan beras dari negeri lain. Benar-benar ajaib republikku ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun