Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Osama - Obama, Siapa yang Teroris

2 Mei 2011   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Osama diberitakan telah tewas digempur Amerika Serikat, itu terjadi hari Minggu kemarin (01/05/2011) dalam sebuah operasi militer AS dan Pakistan. Dalam pidato breaking news-nya tersebut, Obama menyebut kalau dia telah mengerahkan pasukan AS untuk melancarkan serangan itu. Serta merta pamor Obama pun langsung naik daun setelah beberapa hari belakangan ini dia digempur terus dengan masalah tempat lahir yang bukan di wilayah Amerika Serikat dan akta kelahirannya yang dituding palsu. Menurut hukum negeri itu, salah satu syarat untuk menjadi Presiden Amerika Serikat antara lain dia harus lahir di wilayah Amerika Serikat. Kalau tidak, gugurlah haknya untuk menjadi orang nomor satu di negara adidaya tersebut. Andai lawan-lawan politik Obama dapat membuktikan kalau Obama tidak lahir di wilayah AS, otomatis kedudukannya sebagai Presiden AS bisa dipermasalahkan. Pusing gak tuh Mr. Obama. Ada-ada saja cara untuk menggulingkan Obama walau dengan cara-cara murahan semacam itu. Iseng banget lawan-lawan politiknya dan boleh percaya atau tidak, berdasarkan hasil survey yang dilakukan sekitar 45% orang Amerika percaya kalau Obama tak lahir di Amerika Serikat, tapi di Afrika atau di Indonesia. Tewasnya Osama merupakan berkah buat Obama. Dia mendapat pujian dan ucapan selamat dari banyak negara atas keberhasilannya menewaskan Osama. Saya yakin, dukungan terhadap dirinya di dalam negeri pun akan makin naik dan kuat. Itulah keuntungan Obama bisa menggempur Osama hingga tewas dengan sukses, dan itu atas perintahnya. Orang-orang yang anti Osama pun berpesta pora, turun ke jalan, menyambut bahagia atas kematian Osama tersebut. Menurut mereka, dunia akan lebih aman dengan tewasnya Osama. Namun tak sedikit pula yang berpandangan bahwa tewasnya Osama merupakan titik awal dari munculnya teroris yang lebih beringas dan tanpa ampun. Dan itu perlu menjadi perhatian. Menewaskan Osama bisa dianalogikan sebagai pengangkatan tumor di salah satu bagian tubuh, namun akarnya sudah menjalar ke mana-mana, bahkan bisa lebih parah dan mematikan. Ini dibuktikan dengan peningkatan kesiapsiagaan atas serangan teroris pasca kematian Osama di beberapa negara seperti Indonesia dan Filipina. Nama Osama mulai berkibar pasca serangan 11 September 2001 yang menewaskan lebih dari 3000 orang di WTC (World Trade Center) New York, Amerika serikat. Osama dituding sebagai biang kerok penyerangan WTC tersebut. Al Qaeda pimpinan Osama pun menjadi organisasi yang ditakuti. Osama pun menjadi orang paling dicari di seluruh dunia. Siapa yang berhasil menangkapnya akan diberi uang dengan jumlah tak sedikit. Gara-gara itu, istilah teroris pun menjadi populer. Semua yang masuk ke Amerika Serikat harus melalui proses screening yang ketat. Semua orang dicurigai memiliki akses untuk menjadi teroris. Lantas, apakah Osama memang seorang teroris seperti yang dituduhkan Amerika Serikat tersebut? Seorang teman saya mempunyai teori konspirasi sendiri, barangkali teori ini juga sudah dipikirkan oleh banyak orang. Katanya, "Jangan-jangan: 1. AS sengaja menciptakan boneka bernama Osama itu propaganda Amerika. 2. Osama tampil seolah-olah menentang AS itu sebenarnya juga propaganda Amerika. 3. Osama menggunakan cara-cara yang gak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya itu juga propaganda Amerika. 4. Osama melakukan TEROR di mana-mana itu juga propaganda Amerika.:)". Kemudian pada bagian lain teman saya itu mempertanyakan, " Benarkah Osama dalang di balik penyerangan 9/11 meski puluhan buku, artikel, penelitian telah meragukannya dan bahkan tidak sedikit yang menyanggahnya?". Ada lagi teman saya yang lain, dia punya pendapat seperti ini, "AS sengaja menciptakan bonekanya yang bernama Osama. Osama yang tampil seolah-olah menentang AS, tapi menggunakan cara-cara yang gak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Osama melakukan teror di mana. Dia tidak menyadari bahwa perbuatannya itu telah membuat AS punya alasan untuk menyerang negara-negara Islam." Pertanyaan teman saya yang pertama itu memang menggelitik, begitu pula dengan pernyataan teman saya yang kedua, yang namanya teori konspirasi bisa memutarbalikkan fakta yang selama ini dianggap benar oleh banyak masyarakat. Dan media sangat berperan penting dalam penyampaian fakta tersebut. Kalau sudah begitu siapa yang salah dan siapa yang benar. Pantaskah saya bertanya, "Yang teroris itu siapa, Osama atau Obama?". Adakah yang bisa menjawab?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun