Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Chronicle: Ketika Si Pecundang Menjadi Superhero

5 Februari 2012   08:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:02 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang terjadi ketika seorang pecundang, tak terkenal dan sering menjadi korban bullying di sekolahnya tiba-tiba menjadi seorang superhero, punya kekuatan seperti superman, bisa terbang, dan punya kekuatan pikiran yang bisa mengangkat dan memindahkan apa saja, bahkan bisa menghancurkan apa saja, termasuk gedung pencakar langit sekalipun. Itulah yang ingin ditampilkan dalam film "Chronicle" .

1328432404650377559
1328432404650377559
Andrew Detmer (Dane DeHaan) adalah seorang remaja biasa, tak punya banyak teman, baik di rumah maupun di sekolah. Andrew hanya berteman dengan Matt Garetty (Alex Russell), saudara sepupunya yang kebetulan satu sekolah dengannya. Andrew juga punya keluarga yang tak harmonis. Ayahnya selalu menyalahkan Andrew atas semua masalah yang menimpa keluarganya. Padahal, sumber masalah ada di bapaknya sendiri, seorang pengangguran yang suka mabuk dan memukuli Andrew. Sedang ibu Andrew tak bisa apa-apa karena sakit parah yang dideritanya. Di sekolahnya, Andrew selalu menjadi aksi bullying teman-temannya. Dia merasa tak punya kelebihan apa-apa dibanding dengan teman-temannya yang lain. Apabila diganggu, Andrew tak mau atau tak bisa membalas. Demikian juga saat kamera murahannya dirusak oleh temannya di sebuah pesta yang dihadiri oleh Matt dan Steve Montgomery (Michael B. Jordan) seorang siswa populer, calon ketua siswa (semacam OSIS) di sekolahnya. Andrew begitu sayang sama kameranya, yang dia beli seharga 500 dollar. Kamera itu yang menemaninya di kala dia tak punya teman. Setiap aksi dan kegiatan teman-temannya dia rekam, termasuk perlakuan buruk sang ayah. Melihat kameranya rusak, Andrew pun menangis. Steve yang berada di situ menghiburnya, dan mengajak Andrew untuk melihat fenomena aneh di belakang gedung tempat mereka pesta, di sebuah hutan kecil. Di sana telah menunggu Matt. Matt dan Steve menemukan lubang besar di atas tanah yang mengeluarkan suara aneh. Mereka berdua mengajak Andrew untuk merekam aktivitas lubang tersebut, dan meminta Andrew untuk merekam kegiatan mereka saat berada di dalam lubang. Awalnya Andrew menolak, namun Matt dan Steve sudah keburu masuk ke dalam lubang sebelum Andrew mencegah mereka. Mau tak mau Andrew pun ikut masuk.
1328436509212384338
1328436509212384338
132843655654699946
132843655654699946
Di dalam lubang, mereka menemukan dinding batu seperti kristal bercahaya dan bisa berubah warna, sepertinya dinding batu itu memiliki kekuatan yang tak mereka ketahui. Tiba-tiba dinding batu tersebut mengeluarkan cahaya dan suara yang memekakkan telinga, dan membuat hidung Steve berdarah  saat menyentuh dinding batu kristal tersebut, diikuti oleh Matt dan Andrew. Suasana dalam lubang pun gelap gulita, entah apa yang terjadi dengan mereka bertiga. Esoknya, mereka sudah berada di halaman rumah Matt, sedang menalar kekuatan yang baru mereka dapat. Mereka bisa menerbangkan bola dengan kekuatan pikiran mereka. Mereka terus melatih kekuatan itu hingga mereka semakin kuat. Mereka tak hanya bisa menerbangkan atau melemparkan benda-benda kecil, tapi juga bisa memindahkan dan melempar mobil ke sungai. Bahkan mereka juga bisa terbang, seperti layaknya Superman. Betapa senangnya mereka bisa mendapatkan kekuatan tersebut, dan mencari penyebabnya di lubang yang pernah mereka datangi. Namun, lubang tersebut sudah tertimbun saat mereka sampai di sana. Di antara ketiganya, cuma Andrew yang tak bisa mengendalikan emosi. Dengan kekuatannya, Andrew bisa membalas kenakalan teman-temannya. Bahkan dia bisa membalas kekerasan ayahnya, yang selama ini dia terima. Demikian pula dengan perlakuan kasar dari preman-preman dekat rumahnya. Andrew pun menjadi terkenal saat dia menunjukkan kekuatannya dalam sebuah kompetisi siswa berbakat di sekolahnya. Apa yang terjadi kemudian dengan Andrew, Matt, dan Steve? Kalau saya ceritakan tentu tak seru lagi.
1328432686258200079
1328432686258200079
Film garapan sutradara Josh Trank ini disajikan dengan teknik pengambilan gambar found footage seperti tayangan film dokumenter. Jadi seolah-olah nyata dan benar terjadi. Found footage merupakan teknik pembuatan film fiksi yang dikemas seperti film dokumenter dan bertutur seperti kisah nyata. Dalam film Chronicle ini, seolah-olah kamera Andrew-lah yang merekam semua kejadian dalam film tersebut. Sudah banyak film yang menggunakan teknik found footage ini, sebut saja The Blair Witch Project, Cloverfield, Rec, hingga Paranormal Activity. Namun, bagi yang tak suka film dengan teknik found footage ini jangan keburu kecewa dulu, karena adegan aksi yang menegangkan ditampilkan seperti real, nyata, dan seakan terjadi beneran. Visual effect-nya pun sangat mengagumkan sehingga membuat penonton benar-benar tegang dan merasa aksi dalam film itu benar adanya. Saya sendiri seperti melihat aksi kekuatan supranatural di channel National Geographic. Sumber photo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun