Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

190 Tahun Louis Vuitton

3 Agustus 2011   17:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini, 04 Agustus 2011, Louis Vuitton merayakan hari ulang tahunnya yang ke-190. Andaikata dia masih hidup, tentu hampir dua abad usianya. Tapi, usia manusia modern belum mampu mencapai usia tersebut. Louis Vuitton meninggal tanggal 27 Februari 1892 pada usia 70 tahun. Dia dilahirkan di Jura - Perancis pada 04 Agustus 1821. Nama Louis Vuitton terkenal ke seluruh dunia gara-gara produk kulit yang diproduksinya sejak tahun 1854. Selain memproduksinya, Vuitton juga merancang sendiri barang-barangnya dan menjualnya dengan merek LV, yang diambil dari singkatan namanya sendiri Louis Vuitton. Produk kulitnya pun bukanlah sembarang produk, Vuitton membuatnya dengan cita rasa yang mewah, glomour, dan berkualitas. Jadi tak heran kalau hampir semua kalangan jet set dunia sangat mengenal barang buatan Vuitton tersebut. Mereka tak hanya mengenal baik produk LV tapi juga memiliki dan mengoleksinya. Dan hingga kini, tak sembarang orang yang bisa memiliki barang-barang kulit bermerek LV itu. Selain diproduksi tak massal atau limited edition, harganya pun setinggi langit. Sebuah dompet genggam saja bisa mencapai harga jutaan rupiah, kecuali produk KW-annya yang banyak ditemukan di pedagang kaki lima. Tak heran kalau produk-produk LV khususnya tas sering dipalsukan karena banyak orang yang menginginkannya. Di awal produksinya, Vuitton mulai memproduksi luggage (koper) di Paris. Pada masa tersebut transportasi darat dan laut seperti kereta listrik, mobil, dan kapal laut sedang berkembang sehingga orang-orang senang bepergian sampai menyeberang benua. Dalam benak Vuitton, orang-orang tersebut pasti akan membutuhkan tas besar untuk bepergian dan membawa barang-barangnya. Itulah sebabnya kenapa Vuitton memproduksi koper sebagai langkah awalnya. Koper pertama yang dibuat Vuitton berupa koper datar dengan tepian besi dan kayu. Walau Vuitton dikenal sebagai pembuat barang-barang berbahan kulit, namun koper pertama yang dibuatnya itu justru tidak dilapisi oleh kulit, melainkan kanvas Trianon abu-abu yang kuat dan kedap air. Koper orisinal pertama itu tercipta pada tahun 1858. Setelah koper, Vuitton mulai memperoduksi aksesoris lainnya seperti handbag, dompet, dan ikat pinggang. Selanjutnya berkembang hingga pembuatan aksesoris-aksesoris pelengkap busana lainnya. Kalau sudah ngomongin sosok Louis Vuitton, kurang afdol rasanya kalau tak ngomongin soal asal-muasal logo LV yang terkenal di seantero jagad ini. Logo LV yang menjadi ikon merek Louis Vuitton itu dikenal dengan sebutan monogram. Monogram ini muncul atas ide George Vuitton, putra Louis Vuitton, tujuannya untuk menghindari peniruan. Saat membuat monogram tersebut, George membayangkan sebuah imej yang tidak bisa lepas dari merek Louis Vuitton. Selanjutnya, George menggambar bulatan yang berisi bunga berkelopak empat berwarna negatif. Kemudian diikuti oleh bintang bersudut empat berwarna positif dan negatif. Kemudian, George juga menambahkan inisial LV di antara bulatan bunga dan bintang tadi untuk menghormati sang ayah, Louis Vuitton. Tahun 1896 terciptalah monogram tersebut dan menjadi ikon paling dikenal hingga kini. Saat ini, barang-barang merek LV sudah menjadi simbol prestise dan kelas sosial bagi seseorang. Para penggila gaya dan barang bermerek tentu tak akan melewatkan LV sebagai salah-satu barang koleksi mereka. LV tak hanya menjadi simbol bagi kalangan tertentu saja namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan budaya modern. Walau saya belum memiliki satu pun produk LV tersebut, paling tidak saya bisa belajar dari pengalaman Louis Vuitton. Mantan karyawan sebuah perusahan pengepakan barang di Paris itu berhasil menciptakan suatu produk yang menjadi simbol kemewahan dunia. "Happy Birthday Sir!" Sumber info dan gambar:  www.louisvuitton.com; wikipedia; www.1st-4-louis-vuitton.com

Baca tulisan-tulisan lainnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun