Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Reinkarnasi Osama

5 Mei 2011   17:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Osama takkkan pernah mati, jasad boleh mati namun jiwa-jiwa Osama akan terus hidup sepanjang umur dunia. Tak ada yang bisa menghentikan, siapapun, termasuk Amerika Serikat yang sangat membencinya. Osama tiada, tak serta merta dunia aman. Osama akan terus bereinkarnasi, sepanjang jiwa kebencian, kekerasan, kebrutalan, keserakahan, haus kekuasaan, dan ketidakadilan tumbuh subur dalam hidup manusia. Orang-orang seperti Osama akan terus hidup dan tak pernah mati. Banyak yang tak mendukung dan membenci tindakan Osama, namun tak sedikit pula yang mendukungnya. Bagi pembencinya, tindakan Osama tak bisa dibenarkan. Aksi terorisme yang dilakukan Osama memberikan konsekuensi yang negatif dan merugikan. Jatuhnya korban jiwa yang tak sedikit merupakan salah satu konsekuensi negatif yang harus kita terima tersebut. Namun, bagi pendukungnya, tindakan Osama dapat dibenarkan untuk mengimbangi keserakahan dan aroganisme Amerika Serikat di dunia. Menurut mereka, Osama pasti punya alasan kenapa dia harus bertindak brutal demikian. Bagi saya sendiri, tindakan kekerasan tetap tak bisa dibenarkan. Saya pun tak akan pernah membiarkan jiwa kekerasan apalagi kebrutalan itu tumbuh dalam diri saya. Saya pun yakin, andai semua orang tak menyukai kekerasan pasti dunia ini akan aman dan damai. Oleh karena itulah, saya tak membenarkan tindakan Osama, dan juga tak membenarkan tindakan Amerika Serikat yang membunuh Osama secara brutal. Dan hal yang paling tak saya sukai dari AS adalah penerapan kebijakan ganda dari negara adidaya itu. Di satu sisi AS selalu mengagung-agungkan penegakan HAM (Hak Azasi Manusia) ke seluruh dunia. Namun di sisi lain, AS pun membiarkan kebrutalan dan kekerasan pihak Israel pada rakyat Palestina. AS seakan tutup mata akan hal itu. Dan AS juga seenaknya melakukan agresi militer ke Irak. Tak heran kalau orang-orang yang anti AS menuding negeri Obama itu sebagai teroris yang sebenarnya. Dan orang-orang seperti Osama-lah yang mengimbangi kearoganan AS tersebut. Kearoganan dan ketidakadilan yang diperlihatkan negara-negara kuat dan maju seperti Amerika Serikat dan sekutunya tentu akan melahirkan Osama-Osama baru di berbagai belahan dunia lain. Bagi mereka, jalur damai dan diplomasi sudah tertutup rapat, mata harus dibalas dengan mata, darah harus dibalas dengan darah, dan nyawa harus dibalas dengan nyawa. Osama pun akan terus bereinkarnasi dalam jiwa-jiwa orang lain, dan itu akan sulit dihentikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun