Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Seharusnya Jason Bourne dan James Bond yang Melumpuhkan Khaddafi

1 April 2011   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:14 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tak habis mengerti apa yang ada di otak Amerika dan sekutunya ketika membombardir Lybia demi melumpuhkan Moamar Khaddafi. Penyerangan sekutu pada Sabtu 19 Maret 2011 itu bukannya membuat Khaddafi gentar, malah sang diktator Libya itu makin murka, membabi buta, dan mengganas. Dia pun bersumpah akan balas serangan sekutu dan siap untuk "perang panjang" dengan kekuatan-kekuatan Barat yang telah menyerang pasukannya dengan serangan rudal. Akankah Libya akan seperti Irak dan Afghanistan yang terus-terusan perang tanpa ada jalan damai? Barangkali bisa terjadi demikian. Seperti diketahui, setiap campur tangan Amerika dan sekutunya di suatu negara apalagi dengan kekuatan senjata, negeri yang bersangkutan akan sulit menuju jalan damai. Banyak kelompok kepentingan yang turut ambil bagian dalam kekisruhan tersebut. Demikian pula dengan Amerika Serikat dan sekutunya. Campur tangan kekuatan Barat itu tak lebih dari upaya melindungi kepentingan mereka di Libya. Kalau memang murni ingin membantu kepentingan rakyat Libya dan melepaskan mereka dari kekejaman Khaddafi, kenapa itu tak dilakukan juga buat rakyat Myanmar yang dicengkeram oleh rezim militer yang lebih kejam. Amerika Serikat dan sekutunya seakan tak kuasa menindak rezim Myanmar. Padahal rezim itu lebih berbahaya ketimbang rezim Khaddafi. Masih lebih baik Khaddafi, dia masih bisa membuat perekonomian negaranya maju dengan pendapatan per kapita penduduknya lebih tinggi ketimbang Indonesia atau negara berkembang lainnya. Fakta tersebut memperlihatkan bahwa Myanmar tak punya kekuatan ekonomi yang menguntungkan Amerika Serikat dan sekutunya. Berbeda dengan Lybia, negeri itu memiliki cadangan minyak yang cukup fantastis. Dan itu harus dikuasai oleh negara-negara Barat agar mereka bisa mengendalikan harga minyak dunia. Namun jalan menuju itu tak bisa berjalan mulus, Khaddafi benar-benar tak tersentuh oleh kekuatan diplomasi Barat hingga sulit bagi mereka untuk mengintervensi Lybia secara langsung. Kesempatan merebut pengaruh Khaddafi di Libya pun akhirnya datang juga. Semua itu gara-gara virus reformasi yang tiba-tiba menjadi endemic di wilayah Timur Tengah. Itu dimulai dari Tunisia, Mesir, dan kemudian merembet ke Libya hingga negara Timur Tengah lainnya. Salahnya Khaddafi, dia terlalu keras terhadap rakyatnya sendiri, hingga membuat sebagian rakyatnya memberontak menuntut Khaddafi segera mundur. Intinya, rakyat Libya cuma menginginkan Khaddafi mundur dari tampuk kekuasaannya. Namun intervensi kekuatan Barat membuat Libya makin runyam. Penyerangan Amerika Serikat dan sekutunya tak hanya membunuh pasukan Khaddafi, rakyat sipil pun turut menjadi korban. Semua itu sebenarnya bisa dihindari andai Amerika Serikat dan sekutunya mengandalkan kekuatan spionase mereka.  Bukankah kekuatan itu lebih manjur ketimbang harus membombardir Libya dengan persenjataan mereka yang canggih, hingga memakan banyak korban. Alur pikiran saya sebagai orang awam cukup sederhana. Kalau cuma ingin menumbangkan Khaddafi kenapa Amerika Serikat dan sekutunya seperti Inggris tak melibatkan agen-agen spionase mereka yang handal semacam Jason Bourne dan James Bond. Kedua agen rahasia ini terbukti handal membunuh lawan-lawan politik dan penguasa kejam lainnya tanpa meninggalkan jejak. Seharusnya Jason Bourne dan James Bond yang melumpuhkan Khaddafi. Walau mereka cuma tokoh rekaan dalam film trilogi "The Bourne Identity" dan seri "007" paling tidak Amerika Serikat dan sekutunya itu pasti punya agen-agen semacam Jason Bourne dan James Bond.  Mereka tinggal melancarkan tugas rahasia dengan sandi "Destroy Khaddafi" berikut pengikutnya, selesai. Hmmm apakah semudah itu, yup, begitulah pemikiran awam saya ketimbang harus membuang uang milyaran dollar demi jatuhnya sebuah rezim, toh tujuannya sama, menumbangkan dan membunuh Khaddafi. Sumber gambar: nyheter24.se, universal studio, united artist

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun