Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demi Sex, "Duit" Sejuta pun Dirobek Setiap Malam

16 Februari 2011   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:32 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sex memang sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Siapa yang tak butuh dengan aktivitas yang satu itu. Meski masyarakat masih menabukan pembicaraan sex di ranah publik, namun tetap tak bisa disangkal kalau sex tetap menjadi kebutuhan yang tak bisa ditabukan. Tak hanya itu, sex sama derajatnya dengan kebutuhan hakiki umat manusia lainnya, seperti makan dan minum. Apa jadinya hidup manusia itu tanpa sex. Kemungkinan pertama pasti manusia bakal tak punya keturunan. Kemungkinan kedua, pasti manusia banyak yang stres dan uring-uringan. Berkat sex-lah manusia itu bisa beranak pinak, tanpa itu mustahil manusia di Bumi ini bisa demikian beragamnya. Bahkan untuk mencapai kepuasan dalam sex, orang-orang pun tak segan melakukan tindakan yang tak masuk di akal, hingga dituding menyimpang atau melakukan penyimpangan sexual. Banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai kepuasan sex yang maksimal. Ada yang doyan menyiksa pasangannya untuk mencapai orgasme dalam sex. Untuk orang yang mempunyai kebiasaan demikian, dia disebut sadisme. Ada pula yang doyan disiksa untuk mencapai kepuasan dalam bercinta atau sexual orgasm tersebut. Orang yang suka disiksa dalam hubungan seksual seperti ini dapat dikategorikan sebagai masokhisme. Kalau ada orang yang suka melakukan kedua-duanya maka dia disebut sado-masokhist. Para seksolog, psikolog, hingga psikiater sepakat menyatakan kalau perbuatan sex yang aneh demikian sudah masuk kategori penyimpangan seksual, karena dianggap tak sehat dan tak normal. Selain sadisme dan masokhisme yang disebutkan di atas, ada banyak lagi aktivitas sexual yang dianggap aneh dan menyimpang, seperti fetishisme (seseorang yang memperoleh kepuasan sexual dengan memakai sebuah benda sebagai pengganti objek sexual, misalnya sepatu, pakaian dalam, kaos kaki, atau rambut); pedofilia (seseorang yang mencapai kepuasan sexual dengan memakai anak kecil sebagai objek);  transvestitisme/transvestisme (seseorang yang mendapat kepuasan sexual dengan cara memakai pakaian dan berperan sebagai seseorang dari jenis kelamin yang berlainan); bestialitas (seseorang yang memperoleh kepuasan sexual melalui hubungan intim dengan binatang); nekrofilia (seseorang yang memperoleh kepuasan sexual melalui hubungan intim dengan mayat); dan banyak lagi aktivitas sex yang aneh lainnya, yang dilakukan demi tercapainya suatu orgasme. Yang buat saya tak habis pikir dan geleng-geleng kepala, ada satu aktivitas sexual yang cukup mahal dan cuma orang-orang mapan yang mampu melakukannya. Kalau aktivitas sex demikian tak dilakukan setiap malam, tentu uang yang terbuang percuma tak banyak jumlahnya. Namun kalau dilakukan setiap malam, tak bisa dibayangkan jumlah uang yang terbuang sia-sia. Apalagi kalau dilakukan tiga kali sehari seperti halnya makan obat, pasti lebih banyak lagi. Amelia Masniari "Si Miss Jinjing" pernah menceritakan aktivitas sex yang super mahal itu dalam buku keduanya "Miss Jinjing: Rumpi Sampai Pagi". Dalam buku tersebut Si Miss Jinjing menceritakan pengalamannya saat mau trip ke luar negeri. Seorang kliennya nitip beberapa set lingerie seksi yang komplit, meliputi bra, panties, dan mini dress. Tentu saja harganya tak murah untuk satu set lingerie itu. Sekembalinya dari trip ke luar negeri, Miss Jinjing pun menyerahkan pesanan kliennya tersebut. Kliennya puas dan mengagumi lingerie-lingerie buatan luar negeri itu. Namun, di tengah kekagumannya itu sang klien berucap pelan, "Tapi, barang ini sangat sayang untuk dirobek-robek". Miss Jinjing bingung setengah mati mendengar ucapan kliennya tersebut, "Kok lingerie cantik begini dan mahal pula, mau dirobek?". Akhirnya, kliennya Miss Jinjing pun bercerita. Ternyata sang klien dan suaminya punya ritual aneh kalau lagi foreplay, suaminya suka merobek lingerie yang dikenakan kliennya itu saat permainan hendak dimulai. Suara-suara robekan lingerie itu membuat sang suami makin turn on. Tak terbayang kan apabila kliennya itu memakai sepasang lingerie limited edition-nya Victoria Secret yang berharga minimal nyaris sejuta. Kalau sex-nya dilakukan tiap malam, berapa duit yang sudah dirobek-robek. Dunia memang aneh ....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun