[caption id="attachment_74405" align="alignright" width="300" caption="Mbak Mega (Sumber gambar: http://th1979.wordpress.com)"][/caption] Akhirnya, Mbak Mega kembali ke Istana, Istana tempat dia dulu bermain di masa kecil ketika sang bapak masih berkuasa. Usai sang bapak berkuasa, Mbak Mega pun tak pernah menginjakkan kakinya di Istana, apalagi penguasa Orde Baru benar-benar ingin melenyapkan segala yang berbau Soekarno. Mbak Mega kembali ke Istana saat ia menjabat sebagai Presiden menggantikan Gus Dur. Namun itu tak lama, cuma tiga tahun. Mbak Mega hanya meneruskan sisa kekuasaan Gus Dur. Seperti sudah diketahui, Mbak Mega yang kembali mencalonkan diri pada pemilihan presiden periode berikutnya kalah suara dengan pasangan SBY-JK. Kemenangan SBY-JK dianggap Mbak Mega tak berlangsung fair, hingga akhirnya Pak SBY menjadi seteru politiknya. Menjadi seteru politik pun bukannya tak punya sebab, Mbak Mega menganggap Pak SBY (yang saat itu menjadi salah seorang menterinya) berpaling darinya saat-saat terakhir dia berkuasa. Pak SBY (katanya) diam-diam membangun kekuatan politik untuk maju sebagai calon presiden. Apakah ini semacam pengkhianatan atau tidak hanya Mbak Mega yang merasakan. Sejak kekalahannya di Pilpres tersebut, Mbak Mega tak pernah menginjakkan kakinya di Istana lagi walaupun berkali-kali diundang menghadiri upacara kenegaraan seperti 17 Agustus-an. Malam ini, Mbak Mega hadir di acara jamuan makan malam untuk Presiden Obama dan istrinya, Michelle Obama di Istana Negara. Apakah ini merupakan wujud rekonsiliasi antara Mbak Mega dengan Pak SBY, saya pun tak tahu. Tapi saya yakin, Mbak Mega (akhirnya) mau menginjakkan kakinya lagi di Istana lebih disebabkan karena Obama, seorang Presiden dari negara adidaya dan punya pengaruh besar. Apalagi kalau kelak Mbak Mega terpilih kembali menjadi Presiden, tentu jamuan makan malam ini akan sangat penting sekali artinya bagi Mbak Mega. (Barangkali) itulah sebabnya kenapa Mbak Mega tak kuasa menolak Obama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H