Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dunia Tanpa Agama

19 Juli 2010   09:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:45 2389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia tanpa agama apa jadinya? Ada dua kemungkinan, makin buruk atau malah makin baik. Pada dasarnya agama diciptakan untuk menyempurnakan akhlak/budi pekerti manusia dan memperbaiki perilaku dan kepribadian manusia. Jadi, tanpa agama, akhlak/budi pekerti manusia akan rusak binasa, ini kemungkinan yang buruk.

Kemungkinan yang lain, kehidupan manusia bisa menjadi lebih baik tanpa adanya agama, begitulah menurut pandangan komunisme. Menurut ajaran ini, agama terlalu membatasi gerakan manusia, "agama dianggap candu" yang membuat manusia berangan-angan bahwa agama merupakan jalan satu-satunya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, dan agama juga membatasi manusia  dari pemikiran ideologi lain. Bahkan John Lennon menganggap bahwa agama membawa kekacauan bagi dunia, agama membuat manusia berperang karena masing-masing penganut merasa dirinya benar. Menurut John dalam tafsiran lagunya yang berjudul "Imagine", tanpa agama hidup jadi lebih damai. Katanya, "Imagine there's no countries, it isn't hard to do, nothing to kill or die for, and no religion too, Imagine all the people living life in peace". Gara-gara lagunya ini, John pun langsung dicaci maki.

Seorang teman ada yang berpandangan lain, dia menyebutkan bahwa agama sebenarnya bertujuan untuk mengarahkan manusia agar berkelakuan baik, berbudi pekerti, dan mendekatkan diri sama yang di Atas. Esensi beragama itu ya itu katanya. Oleh karena itu, agama baginya hanya status di KTP, dia tak pernah beribadah menurut agamanya karena dia merasa sudah berkelakuan baik dan selalu ingat dan dekat sama yang di Atas. Apakah tindakan temanku itu benar, hanya Tuhanlah yang tahu.

Sebagai manusia yang beragama, aku tak berhak mencampuri kehidupan beragama orang lain, termasuk kehidupan temanku itu. Apalagi kalau ia mempunyai alasan yang cukup kuat untuk menerapkan kehidupan seperti itu. Dunia tanpa agama, dampak atau efeknya hanya bisa dirasakan oleh masing-masing orang. Adanya agama di dunia ini paling nggak dapat dijadikan sebagai sumber moral, petunjuk kebenaran, sumber informasi tentang masalah metafisika atau hal-hal yang tak terjangkau oleh ilmu manusia, dan yang paling penting dapat memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun