Mohon tunggu...
Ghimby
Ghimby Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi saya menulis dan membaca/ konten favorit segala hal yang memuat tentang dunia pendidikan dan politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Lebih dalam Tentang Model Problem Based Learning

25 Juni 2024   22:26 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:27 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi dan Pengertian Problem based learning (PBL)

Beberapa definisi tentang Problem Based Learning (PBL) :

  • Menurut Rus Hartata (2019), Problem Based Learning (PBL) didefinisikan sebagai metode pembelajaran yang membantu peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir dan kemampuan mengatasi masalah, memahami peran orang dewasa, dan menjadi pelajar yang mandiri. 
  • Menurut Husnul Hotimah (2020), PBL adalah model pembelajaran yang mengharuskan siswa berhadapan dengan masalah dunia nyata untuk memulai proses belajar, menjadikannya model pembelajaran inovatif yang menciptakan kondisi belajar yang aktif. 
  • Menurut I Wayan Suindhia (2023), PBL adalah model pembelajaran kooperatif yang menuntut siswa untuk aktif serta memotivasi mereka agar saling mendukung dan membantu dalam memahami materi pelajaran.

Karakteristik PBL:

Beberapa karakteristik dari Problem Based Learning (PBL) :

  • Masalah sebagai Fokus Utama, Proses belajar dimulai dengan masalah yang nyata dan relevan yang harus dipecahkan oleh siswa. Masalah ini sering kali bersifat kompleks dan tidak memiliki satu jawaban benar yang jelas.
  • Pembelajaran Berpusat pada Siswa, Siswa menjadi pusat dari proses belajar. Mereka bertanggung jawab untuk menentukan apa yang mereka perlu pelajari dan bagaimana mereka akan mempelajarinya.
  • Kerja Kelompok, Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah. Ini mendorong kolaborasi, komunikasi, dan kerja sama tim.
  • Peran Guru sebagai Fasilitator, Guru tidak hanya memberikan informasi, tetapi berperan sebagai pembimbing atau fasilitator yang membantu siswa dalam proses belajar mereka. Guru membantu dengan memberikan arahan, dukungan, dan umpan balik.
  • Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi, PBL mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif. Mereka belajar bagaimana menganalisis masalah, mengevaluasi informasi, dan menghasilkan solusi.
  • Pembelajaran Mandiri, Siswa didorong untuk belajar secara mandiri dan aktif mencari informasi yang mereka butuhkan. Ini membantu mereka menjadi pembelajar seumur hidup yang mandiri.
  • Aplikasi pada Dunia Nyata, Masalah yang dihadapi dalam PBL biasanya relevan dengan situasi dunia nyata, membantu siswa melihat bagaimana pengetahuan mereka dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan karier di masa depan.

Kelebihan Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning atau PBL) 

PBL memiliki berbagai kelebihan yang menjadikannya efektif dalam proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa kelebihan dari model PBL: 

  • Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis. PBL mendorong siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis informasi, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang mendalam. 
  • Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah. Siswa terbiasa menghadapi dan memecahkan masalah yang kompleks dan nyata, yang meningkatkan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah di berbagai konteks. 
  • Pembelajaran yang Relevan dan Kontekstual. Masalah yang digunakan dalam PBL biasanya diambil dari situasi dunia nyata, sehingga siswa dapat melihat relevansi langsung dari apa yang mereka pelajari dengan kehidupan sehari-hari mereka. 
  • Motivasi dan Keterlibatan yang Lebih Tinggi. Dengan menghadapi masalah yang menantang dan relevan, siswa cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam proses belajar. 
  • Pengembangan Keterampilan Kerja Tim dan Kolaborasi. PBL sering kali dilakukan dalam kelompok kecil, yang membantu siswa belajar bekerja sama, berkomunikasi dengan efektif, dan menghargai perspektif yang berbeda. 
  • Peningkatan Keterampilan Penelitian dan Belajar Mandiri. Siswa belajar untuk mencari dan mengevaluasi sumber informasi, yang mengembangkan kemampuan penelitian dan keterampilan belajar mandiri mereka. 
  • Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa. Siswa menjadi aktif dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, yang meningkatkan keterampilan manajemen diri dan tanggung jawab. 
  • Pengembangan Keterampilan Presentasi dan Komunikasi. Siswa sering kali diminta untuk mempresentasikan temuan dan solusi mereka, yang meningkatkan keterampilan komunikasi lisan dan tertulis mereka. 
  • Penekanan pada Proses Belajar, Bukan Hanya Hasil Akhir. PBL menekankan pentingnya proses belajar dan pemahaman yang mendalam daripada sekadar mencari jawaban yang benar. 
  • Fleksibilitas dan Adaptabilitas. PBL dapat disesuaikan dengan berbagai tingkat pendidikan dan berbagai disiplin ilmu, sehingga dapat digunakan dalam berbagai konteks pembelajaran.

Kekurangan Penggunaan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning atau PBL) 

Meskipun Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) memiliki banyak kelebihan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan saat menerapkan metode ini. Berikut adalah beberapa kekurangan dari model PBL: 

  • Memerlukan Waktu yang Lebih Lama. Proses PBL biasanya memerlukan lebih banyak waktu dibandingkan metode pembelajaran tradisional. Siswa butuh waktu untuk memahami masalah, melakukan penelitian, dan mengembangkan solusi. 
  • Membutuhkan Keterampilan Guru yang Lebih Tinggi. Guru harus memiliki keterampilan fasilitasi yang baik dan mampu membimbing siswa tanpa memberikan jawaban langsung. Ini memerlukan pelatihan tambahan dan pengalaman. 
  • Kesulitan dalam Penilaian. Menilai kinerja siswa dalam PBL bisa lebih kompleks, penilaian harus mencakup proses belajar, kolaborasi, dan hasil akhir, yang memerlukan rubrik penilaian yang rinci dan komprehensif. 
  • Ketidakseimbangan Partisipasi Kelompok. Dalam kerja kelompok, ada risiko beberapa siswa mungkin tidak berpartisipasi secara aktif, sementara yang lain mengambil beban kerja lebih besar. Hal ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan friksi antar siswa. 
  • Sumber Daya yang Diperlukan. PBL sering membutuhkan akses ke berbagai sumber daya seperti perpustakaan, internet, dan materi penelitian lainnya. Sekolah dengan sumber daya terbatas mungkin mengalami kesulitan dalam mendukung PBL secara efektif. 
  • Potensi Kebingungan bagi Siswa. Siswa yang terbiasa dengan metode pengajaran tradisional mungkin merasa bingung atau tidak nyaman dengan kurangnya struktur yang jelas dalam PBL. Mereka mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan pendekatan yang lebih terbuka ini. 
  • Tantangan dalam Manajemen Kelas. Mengelola kelas PBL bisa lebih menantang karena siswa bekerja dalam kelompok dengan berbagai tingkat kemajuan. Guru harus memastikan semua kelompok tetap pada jalur dan terlibat aktif dalam proses belajar. 
  • Kesenjangan Pengetahuan Awal. PBL mengasumsikan bahwa siswa memiliki pengetahuan dasar yang cukup untuk memulai pemecahan masalah. Jika tidak, siswa mungkin merasa kewalahan dan tidak mampu menyelesaikan masalah dengan efektif.

Sumber

Husnul Hotimah. (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Bercerita Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Edukasi, 7(2).

I Wayan Suindhia (2023). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Fisika. TEACHING : Jurnal Inovasi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 3(1), 49-56.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun