Mohon tunggu...
Abdillah Ricky Hadiansyah
Abdillah Ricky Hadiansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan ilmu tasawuf di IAILM yang sedang belajar memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Hati di Tengah Gempuran Globalisasi

17 November 2024   13:00 Diperbarui: 17 November 2024   13:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era modern ini manusia semakin mudah mengakses berbagai informasi. Ya, teknologi mempermudah kita dalam kehidupan sehari hari. Semua serba praktis. Bahkan pada era ini, teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), robotik, big data, dan augmented reality digunakan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kualitas hidup manusia.

Namun demikian, secara tidak langsung kemajuan teknologi berpengaruh kepada pola pikir manusia yang fragmatis, juga dengan adanya akulturasi budaya berdampak pada gaya hidup manusia yang mendambakan hasil yang singkat dan cenderung memikirkan lahiriahnya saja. Teknologi lebih mengenal kita dibanding diri kita sendiri. 

Kita tidak bisa menolak kemajuan teknologi. Karena ibarat ombak, teknologi adalah ombak besar dan kita harus siap berselancar diatasnya. Rosululloh mengajarkan kepada kita dalam haditsnya sebagai bekal

Hadits

 

Artinya :

Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian. [HR. Muslim no. 2564]

Ditengah manusia yang berlomba lomba mengutamakan penampilan dan pencapaian yang instan dengan cara yang marak akhir akhir ini (judol).  Mari kita renungi isi dari kandungan hadits diatas bahwasanya allah hanya melihat hati dan perbuatan kita. Maka dari itu yang harus menjadi perhatian utama kita adalah hati, karena apabila baik hatinya maka baik pulalah perbuatannya. Menjaga hati dengan cara berdzikir kita mampu mengimbangi tantangan kemajuan teknologi yang begitu masif. Sehingga kita tidak lupa akan hakikat kita diciptakannya sebagai manusia.

Semoga kita sebagai manusia bisa mengoptimalkan akal kita untuk berpikir dan hati kita untuk terus berdzikir

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun