Depok, Merayakan Hari Ulang Tahun yang ke 33, Lembaga Pers Dr Soetomo mengadakan webinar dengan tema media dan disabilitas guna mewujudkan visi dari LPDS itu sendiri yaitu mengembangkan jurnalime professional di Indonesia. Serta guna melahirkan insan-insan pers yang professional demi memajukan pers di Indonesia. Pemilihan tema tersebut merepresentasikan bahwa bagaimana para disabilitas bisa menikmati media-media baik itu media massa elektronik ataupun media massa online seperti halnya masyarakat non disabilitas pada umumnya. Keterbatasan tidak menghalangi suatu apapun untuk bisa merasakan dan mengetahui perkembangan informasi di media-media. Maka dari itu diharapkan dengan diadakannya webinar ini para disabilitas bisa merasakan dan bisa menikmati media-media yang ada saat ini di Indonesia.
Webinar ini dihadiri oleh Harry Hikmat (Ditjen Rehabilitasi Kemensos), Prof. DR. Ir. H Mohammad Nuh D.E.A (Ketua Dewan Pers) selaku keynote speaker. Serta narasumber-narasumber yang kompeten dibidangnya diantaranya yaitu Willy Yatno (SME Channel Specialist, Galeri Indonesia Blibli), Senny Marbun (Ketum Nasional Paralympic Commite of Indonesia, disabilitas fisik), Cheta Nilawaty (Wartawan Tempo, disabilitas netra), Nicky Clara (Founder Berdayabareng.com, disabilitas fisik). Yang dipandu oleh Cory Olivia dari Tagar.id.
Sebagai keynote speaker Harry Hikmat menyampaikan bahwa para penyandang disabilitas masih memiliki keterbatasan untuk mengakses informasi dan juga internet. "Berdasarkan survey tahun 2020 pengguna aktif sosial media seperti facebook, instagram, twitter dan website lainnya mencapai sekitar 160 juta, namun jika dilihat dari data akses penyandang disabilitas yang memanfaatkan internet hanya sekitar 8,5%". Ujarnya. Dari data tersebut jelas terlihat masih adanya ketimpangan dalam penggunaan media sosial atau internet di Indonesia. Oleh karena itu untuk mengatasi ketimpangan tersebut LPDS dan partner berupaya untuk melakukan beberapa strategi digitalisasi dan perluasan akses media massa bagi penyandang disabilitas sehingga tidak lagi terjadi ketimpangan antara pengguna media sosial non disabilitas dan pengguna disabilitas. Dan melakukan upaya penyadaran kepada masyarakat non disabilitas untuk saling membantu supaya masyarakat disabilitas bisa melek teknologi.