Mohon tunggu...
Abdillah Irfan
Abdillah Irfan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Universitas Nasional

Write what you must write

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibu Minah Sang Tulang Punggung Keluarga

19 Juni 2021   14:57 Diperbarui: 19 Juni 2021   15:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi  ini  sangat mempengaruhi sektor perekonomian dunia. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat banyak perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Masyarakat kecil banyak yang menjerit karena ekonomi mereka yang semakin sulit. Tak diduga bahwa keadaan ini membuat sebagian orang banyak yang mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.

Ibu Sedah Aminah salah satunya. Wanita yang akrab disapa bude Minah ini lahir di Semarang 16 Julib1963 yang kini tinggal di daerah meruyung kota Depok. Seorang janda tua yang kini sudah berusia 58 tahun yang harus menghidupi putra semata wayangnya yang masih duduk di bangku SMP. Setelah ditinggal wafat oleh sang suami sejak 8 tahun silam, sehari- harinya beliau berjualan nasi uduk dan ketupat sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anaknya sehari-hari. Beliau berjualan setiap pagi dari pukul 05.30 -- 10.00 pagi. 

Hanya itulah satu-satunya sumber penghidupannya. Beliau juga merasakan betapa sulitnya masa-masa pandemi seperti saat ini. Beliau menuturkan bahwa penghasilannya menurun sangat drastis ketimbang masa-masa normal sebelum pandemic. "Namanya pedagang kecil kaya saya, selama Covid-19 ini dagangan paling cuma laku 15 porsi, biasanya sebelum Covid ini bisa 60 sampai 80 porsi seharinya"ucap Bude Minah. Beliau juga mengatakan bahwa rata-rata pemasukan bersih setiap harinya hanya sekitar 50 ribu saja. Belum lagi anaknya yang masih duduk di bangku SMP masih butuh biaya sekolah, terlebih lagi pada masa pandemi ini, sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh dengan sistem online. Butuh biaya tambahan untuk membeli kuota sang anak demi bisa tetap belajar dimasa pandemi ini. Meski begitu, tidak ada kata lain selain kata syukur yang selalu beliau panjatkan. Karena walaupun sedang mengalami kesulitan, beliau dan anaknya masih diberi kesehatan ditengah pandemi ini.

Beliau benar-benar tidak menyangka akan mengalami kondisi seperti sekarang ini. Bahkan beliau juga sedikit meneteskan air mata ketika bercerita sambil mengenang mendiang suaminya. "Dulu pas masih ada pakde yaa alhamdulillah hidup kami tercukupi, karena memang pakde orang yang bertanggung jawab buat bahagiain saya sama anak kami. Sekarang saya apa- apa harus sendiri demi mencukupi kehidupan saya dan anak. Dan saya kadang merasa kesepian dan rindu sekali dengan almarhum. Sekarang saya hanya bisa mandangin foto beliau aja sambil doain setiap solat."Ujar Bude Minah sambil sedikit menitikkan air mata. Tapi bagaimanapun keadaannya, Bude Minah tetap memiliki tekad kuat untuk memenuhi keinginan mendiang suaminya yaitu mendidik anaknya menjadi anak yang mandiri dan juga cerdas.

Suryo yang merupakan anak semata wayang bude Minah juga sempat berpikir untuk berhenti sekolah demi bisa mengurangi beban serta membantu ibunya mencari uang. "Aku sempet pengen berhenti sekolah aja karena kasihan lihat ibu banting tulang. Tapi ngga dibolehin sama ibu katanya aku harus tetep sekolah biar jadi orang sukses". Ucap Suryo. 

Bude Minah menegaskan bahwa anaknya tidak boleh putus sekolah karena keadaan dan kondisi ekonominya yang sulit. Beliau berprinsip bahwa harus membiayai sekolah putranya sampai selesai meskipun tanpa dukungan seorang bapak. "Yang pasti, ibu ini pengen anak ibu sukses, memang udah jadi tanggung jawab ibu biayain dia sekolah sampai selesai. 

Alhamdulillahnya Suryo ini anak yang cukup pandai disekolahnya. Dan tahun ini dia ikut program beasiswa, semoga bisa lolos seleksi". Ujar bude Minah. Bisa dikatakan bahwa beliau merupakan orangtua super yang masih memiliki semangat yang tinggi untuk selalu berusaha demi bisa mencukupi kebutuhan keluarganya serta membiayai sekolah anaknya. Beliau selalu mengajarkan kepada Suryo untuk menjadi anak yang mandiri dan tidak selalu bergantung pada orang lain.

Syukur bahwa warga sekitar ikut peduli terhadap kondisi bude Minah. Warga sekitar mengenal baik keluarga bude Minah. Banyak yang mengatakan bahwa Bude Minah ini merupakan orang yang ramah, rendah hati dan juga gampang bersosialisasi dengan masyarakat lingkungan. Sehingga masyarakat menaruh sikap hormat kepada Bude Minah. Dan mereka juga paham akan kondisi keluarga bude Minah. 

Setiap seminggu sekali warga sekitar mengadakan pengajian serta memberi santunan kepada anak Yatim Piatu serta para Janda. "Ya memang betul kalau setiap seminggu sekali kita ngadain pengajian di masjid lingkungan sini. Selain untuk menjalin silaturahim kita juga pengen berbagi sama orang-orang yang membutuhkan". Ucap pak Rudi ketua RT setempat. Selain itu, masa pandemi ini bisa dibilang menjadi momen berbagi yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kelebihan rezeki. Tak lupa juga bude Minah mengatakan bahwa dia bersyukur masih banyak warga yang peduli terhadap dirinya dan juga anaknya. Beliau juga mengatakan bahwa sangat terbantu dengan adanya bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Tahun ini bisa dibilang tahun yang
cukup berat bagi seluruh masyarakat.

Terlepas dari itu semua, tak ada kata lain selain ucapan syukur yang selalu dipanjatkan oleh Bude Minah. Karena bagaimanapun kondisi beliau, hingga saat ini beliau dan anaknya masih diberi kesehatan oleh Allah SWT. Beliau selalu bersyukur bahwa dalam kondisi sulit ditengah pandemi Covid-19 ini Bude Minah masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk mencari rezeki meskipun bisa  dikatakan bahwa saat ini lebih sulit dibanding dengan keadaan sebelum adanya pandemi Covid-19 ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun