Mohon tunggu...
abdillahfajar
abdillahfajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen/Universitas Multimedia Nusantara

Saya adalah mahasiswa Manajemen dengan minat dalam desain grafis, fashion, musik, teknologi, dan isu lingkungan. Aktif di Instagram, saya membagikan gaya hidup, karya desain, dan inspirasi fashion dengan pendekatan kreatif dan modern.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pinjaman Suku dengan Bunga 600%: Negara Berusaha Menghentikan Praktik Eksploitasi

17 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 17 Januari 2025   00:31 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan: Ancaman Layanan Pinjaman Berbunga
Tinggi yang Merugikan Konsumen

Pinjaman berbunga tinggi telah menjadi masalah utama yang dihadapi banyak konsumen di Amerika Serikat. Meski sudah ada peraturan untuk melindungi konsumen dari jebakan utang, beberapa perusahaan pinjaman, terutama yang terkait dengan suku, terus menawarkan pinjaman dengan bunga sangat tinggi yang dapat membebani peminjam secara finansial. Praktik ini semakin meresahkan karena para peminjam yang terjerat biasanya berasal dari kalangan yang lebih rentan, seperti mereka yang menghadapi kesulitan ekonomi atau tidak memiliki akses ke lembaga keuangan tradisional.

Di balik praktik ini, perusahaan-perusahaan pinjaman berbunga tinggi sering kali beroperasi di luar jangkauan regulasi negara bagian, berkat klaim status suku atau negara bagian yang memungkinkan mereka menghindari aturan batas bunga yang berlaku di tempat lain.

Pinjaman Berbunga Tinggi:
Mengapa Banyak Konsumen Terjebak?

Pinjaman berbunga tinggi sering kali dipasarkan sebagai solusi cepat bagi mereka yang membutuhkan dana mendesak, seperti biaya medis, perbaikan rumah, atau kebutuhan mendesak lainnya. Meskipun pinjaman ini menawarkan akses cepat ke uang, bunga yang sangat tinggi membuatnya sulit bagi peminjam untuk melunasi utang mereka. Tidak jarang, mereka terjebak dalam siklus utang yang semakin memburuk, terpaksa mengambil pinjaman tambahan untuk membayar cicilan yang sudah jatuh tempo.

Menurut laporan terbaru, sejumlah besar pinjaman berbunga tinggi ini berasal dari lembaga yang mengklaim diri mereka sebagai perusahaan pinjaman yang dikelola suku. Hal ini memberi mereka kebebasan untuk menetapkan suku bunga yang jauh lebih tinggi daripada yang diizinkan oleh hukum negara bagian, karena mereka dapat menghindari peraturan yang mengatur lembaga keuangan konvensional.

Suku sebagai Alasan untuk Menghindari
Regulasi

Salah satu taktik yang digunakan oleh pemberi pinjaman ini adalah mengklaim bahwa mereka adalah bagian dari suku tertentu, yang memberi mereka kekebalan dari peraturan negara bagian yang mengatur batas bunga pinjaman. Dalam praktiknya, ini berarti bahwa mereka dapat menawarkan pinjaman dengan bunga yang jauh lebih tinggi daripada yang diizinkan oleh hukum negara bagian di tempat pinjaman diberikan.

Masalah ini muncul karena banyak negara bagian memiliki undang-undang yang membatasi bunga pinjaman untuk melindungi konsumen dari eksploitasi. Namun, dengan mengklaim bahwa mereka beroperasi di bawah otoritas suku atau berdasarkan yurisdiksi suku, perusahaan-perusahaan ini dapat lolos dari pengawasan negara bagian dan terus menawarkan pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi tanpa ada regulasi yang mengikat.

Pemerintah dan Tindakan Regulasi:
Apa yang Bisa Dilakukan?

Meski sudah ada upaya dari regulator negara bagian dan federal untuk mengatasi masalah pinjaman berbunga tinggi ini, peraturan yang ada masih jauh dari cukup untuk menghentikan praktik semacam ini. Beberapa negara bagian, seperti California, telah mengeluarkan undang-undang yang membatasi suku bunga pinjaman pribadi, namun ini belum cukup untuk mencegah perusahaan pinjaman berbunga tinggi yang mengklaim status suku.

Regulator di tingkat federal, seperti Komisi Perdagangan Federal (FTC) dan Consumer Financial Protection Bureau (CFPB), telah berupaya menanggulangi masalah ini, namun tantangan besar muncul ketika perusahaan-perusahaan pinjaman berbunga tinggi beroperasi di wilayah abu-abu hukum, memanfaatkan celah yang ada di peraturan.

Cerita Nyata:
Korban Pinjaman Berbunga Tinggi

Banyak peminjam yang terjerat dalam lingkaran setan utang yang dihasilkan dari pinjaman berbunga tinggi. Seorang wanita di Nevada, yang bekerja sebagai perawat, menceritakan bagaimana ia terjebak dalam utang yang semakin menumpuk setelah meminjam uang untuk membayar biaya rumah sakit. Dengan bunga yang sangat tinggi, dia terpaksa meminjam lebih banyak untuk melunasi pinjaman awal, namun akhirnya tidak bisa lagi melanjutkan pembayaran.

Cerita seperti ini bukanlah hal yang jarang terjadi. Banyak orang yang terjebak dalam perjanjian pinjaman berbunga tinggi karena mereka merasa tidak ada pilihan lain, dan akhirnya mereka harus membayar lebih banyak dari yang mereka pinjam dalam waktu yang sangat lama.

Lembaga Pinjaman:
Bersembunyi di Balik Status Suku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun