Mohon tunggu...
abdillahfajar
abdillahfajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen/Universitas Multimedia Nusantara

Saya adalah mahasiswa Manajemen dengan minat dalam desain grafis, fashion, musik, teknologi, dan isu lingkungan. Aktif di Instagram, saya membagikan gaya hidup, karya desain, dan inspirasi fashion dengan pendekatan kreatif dan modern.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penyalahgunaan Sistem Perwalian New York: Wali yang Terabaikan

17 Januari 2025   03:05 Diperbarui: 17 Januari 2025   00:16 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New York Attorney General Letitia James (Sumber :Michael M. Santiago/Getty Images)

Pendahuluan: Ketidakadilan dalam Sistem Perwalian di New York

Sistem perwalian di New York, yang seharusnya melindungi individu yang rentan, justru menghadirkan masalah besar yang tidak banyak diketahui publik. Proses perwalian, yang melibatkan pengalihan keputusan hukum atas kehidupan seseorang kepada pihak lain, ternyata sering kali disalahgunakan. Investigasi terbaru mengungkapkan bagaimana individu-individu yang seharusnya mendapat perlindungan malah dimanfaatkan oleh para pengelola perwalian, yang lebih tertarik pada keuntungan finansial ketimbang kepentingan orang yang mereka jaga. Situasi ini menyoroti kegagalan sistem yang seharusnya memberikan perlindungan bagi warga yang tidak mampu mengurus diri mereka sendiri.

Sistem Perwalian yang Abai pada Kesejahteraan Individu

Perwalian di New York dirancang untuk memberikan perlindungan kepada orang yang tidak mampu mengurus kebutuhan pribadi dan keuangannya, seperti mereka yang lanjut usia atau mengalami gangguan mental. Namun, bukannya memberikan bantuan yang layak, sistem ini malah sering kali disalahgunakan oleh orang-orang yang dipercayakan untuk mengelola kehidupan mereka. Praktik yang tidak etis ini melibatkan pengambilalihan aset-aset penting tanpa persetujuan yang jelas atau manfaat nyata bagi orang yang terlindungi.

Salah satu masalah utama adalah para wali yang memanfaatkan sistem ini untuk keuntungan pribadi, mengabaikan kesejahteraan orang yang seharusnya mereka lindungi. Ini mencakup pengambilalihan properti dan sumber daya tanpa ada upaya untuk memperbaiki kondisi kehidupan individu yang bersangkutan.

Investigasi Mengungkap Praktik Menyimpang

Penyelidikan oleh Jaksa Agung New York, Letitia James, menggali lebih dalam masalah ini dan menemukan bahwa sistem perwalian telah menjadi ladang subur bagi penyalahgunaan kekuasaan. Investigasi ini mengungkapkan bahwa banyak wali yang telah menyalahgunakan peran mereka untuk memanipulasi orang-orang yang rentan demi mendapatkan keuntungan finansial yang signifikan. Selain itu, sistem yang lemah dalam pengawasan memungkinkan praktik semacam ini terjadi tanpa mendapat sanksi yang berarti.

Laporan ini menunjukkan bagaimana para pengelola perwalian sering kali tidak mematuhi aturan yang ada, seperti tidak melaporkan perubahan kondisi keuangan orang yang mereka jaga atau tidak memberikan pembaruan yang transparan kepada pengadilan mengenai keadaan keuangan orang tersebut.

Dampak pada Korban: Kehilangan Kontrol atas Kehidupan Mereka

Para individu yang menjadi korban penyalahgunaan dalam sistem perwalian ini sering kali tidak memiliki kendali atas kehidupan mereka. Sebagai contoh, beberapa orang yang dijadikan objek perwalian tidak hanya kehilangan hak atas aset mereka, tetapi juga sering kali dipaksa untuk tinggal di tempat yang tidak mereka pilih atau menerima perawatan yang tidak mereka butuhkan. Para wali yang seharusnya memberikan dukungan justru sering kali mengabaikan hak-hak dasar para individu ini, hanya fokus pada keuntungan pribadi.

Pengalaman ini tidak hanya merusak kehidupan para korban secara langsung, tetapi juga menggambarkan betapa pentingnya adanya sistem pengawasan yang kuat untuk melindungi hak-hak orang yang rentan.

Tuntutan untuk Reformasi Sistem Perwalian

Investigasi ini memicu seruan untuk reformasi besar-besaran dalam sistem perwalian New York. Banyak orang yang merasa bahwa sistem ini perlu diawasi lebih ketat untuk memastikan bahwa individu yang rentan tidak akan lagi menjadi korban penyalahgunaan. Jaksa Agung Letitia James sendiri telah menegaskan bahwa perubahan mendalam sangat diperlukan agar individu yang berada di bawah perwalian dapat hidup dengan martabat dan dihormati hak-haknya.

Salah satu langkah yang disarankan adalah memperkenalkan pengawasan yang lebih transparan dan mendorong penerapan aturan yang lebih ketat bagi para wali, termasuk pelaporan rutin kepada pengadilan mengenai keputusan yang diambil atas nama orang yang berada di bawah perwalian.

Tanggapan dari Pihak yang Terlibat dalam Perwalian

Tanggapan terhadap temuan investigasi ini sangat beragam. Beberapa pihak, terutama yang terlibat dalam pengelolaan perwalian, membantah tuduhan penyalahgunaan dan menegaskan bahwa mereka selalu bertindak demi kepentingan terbaik orang yang mereka jaga. Namun, argumen ini banyak mendapat tantangan dari pihak-pihak yang memperjuangkan hak-hak individu yang terlibat dalam sistem perwalian. Banyak yang berpendapat bahwa perwalian harus lebih berfokus pada hak asasi individu dan bukan sekadar menjadi cara untuk menghasilkan keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun