Hai perkenalkan nama aku Abdillah Lathief Al Habib, biasa dipanggil Abdillah atau Habib. Aku ingin menceritakan kisah hidup ku dari awal hingga sekarang, keluarga ku sendiri merupakan keluarga militer karena kakek dan om ku adalah tantara.
Oleh karena itu sejak kecil didikan ku keras walaupun sedikit manja karena anak satu satunya dari bapakku dan anak terakhir dari ibukku, maksudnya bapakku menikahi janda anak 3. Di keluarga bapakku aku adalah cucu pertama dari nenek ku sehingga nenek ku sangat memanja kan ku sejak kecil aku diajarkan berbahasa Indonesia.
Aku mengawali cerita ini ketika aku TK di TK Kartika III-24 yang terletak di dalam asrama Kebon Polo Ungaran. Disana aku sedikit malu karena aku paling tinggi sendiri karena gen dari ibukku yang semuanya tinggi.
Di TK aku mengalami hal yang paling ga bisa aku lupain karena waktu itu aku dan teman-teman ku bermain 'smack down'. Karena badan ku yang terlalu besar sehingga teman ku ga kuat mengangkat badan ku dan akhirnya bikin aku jatuh dan mengalami bocor di kepala.
Hari pun berlalu dan aku sudah masuk ke Pendidikan Sekolah dasar, awalnya aku dimasukkan ke SD negeri di kotaku tetapi karena aku yang belum bisa membaca akhirnya bapakku memutuskan untuk memindahkan aku sekolah ke Sekolah Alam Ungaran.
Awalnya aku sedih karena dimasukkan ke SD swasta tetapi karena sistem pendidikannya yang bebas akhirnya aku merasakan kesenanagan meskipun di situ siswanya cuma 6 orang dalam 1 kelas.
Di SD alam itu banyak keluar masuk siswa karena suatu hal dari kelas 1 yang keluar 2 orang dan kemudian di kelas dua kami ketambahan siswa yang bernama Labib dan kemudan di kelas tiga kami ketambahan murid yang bernama Aldi, dikelas 4 kami ketambahan murid bernama Anzil dan terakhir Dino di kelas 5.
Itu formasi lengkap kelasku yaitu 7 orang laki lakinya 4 dan perempuannya 3 di sekolah alam kami mempelajari banyak hal. Mulai dari bertanam kemudian out bond, naik gunung dan susur sungai.
Ada kejadian yang ga akan aku lupakan ketika SD yaitu waktu liburan kenaikan kelas 5 di hari pertama, waktu itu bapak mengajakku untuk pulang kampung ke Grabag karena aku mengajak pulang terus akhirnya kami pun pulang, tapi waktu perjalanan pulang kami ditabrak oleh mobil dan aku mengalami patah tulang di paha, karena daerah itu jauh dari rumah sakit akhir nya aku dibawa ke sangkal putung dan di lakukan pertolongan pertama, disitu aku menangis terus karena merasakan sakit yang ga karuan.
Hari esoknya kakakku menjemput memakai mobil dan membawa ke rumah sakit untuk operasi. Dan benar saja ternyata kaki ku bukan hanya patah tetapi juga 'remuk' dan patahan tulang itu menusuk ke dagingku.
Tak hanya kejadian patah kaki saja yang membuat aku sedih, tetapi kehilangan nenek waktu di kelas 6 karena nenek mengalami kanker payudara stadium akhir yang sudah menular ke bagian tulang, aku sedih banget karena aku deket banget sama nenekku.