Mohon tunggu...
Puisi

Aku Tak Ribut

19 Maret 2019   21:17 Diperbarui: 19 Maret 2019   21:20 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenaka alir-alir sungai di samping sawah jingga

Cuaca menggelap saat kunang-kunang mulai berkedip

Aku tak ribut

Di samping batu hitam yang licin

Sebaris kawanan semut merah dituntun oleh redaksi cinta

Menelungkup ranting-ranting hijau yang cebol

Menyusupi area hitam yang disembur merah sore

Cerita mulai dibaca oleh Putri Tua

Tentang Sang Raja yang pernah muda katanya

Kala bakti seorang hamba yang baik budi

Paras tirus nan putih mudah tertawa

Dimintanya Putri agar jatuh cinta

Di seberang lahap aturan

Di antara bait-bait pinta yang senyap

Di kedalaman hati yang masih suci

Putri tak ribut menanjaki arti kasih

Aku tak ribut menyimak cerita sore ini

Di samping batu hitam yang licin

Sebaris kawanan semut merah masih dituntun oleh redaksi cinta

Cinta Sang Putri Tua

Kepada Sang Raja yang pernah muda katanya

Aku tak ribut

Seperti cinta yang tua

Di sini

Di sawah yang sudah tak jingga

Kunang-kunang berkeliaran di antara bait-bait cerita Putri Tuaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun