Mohon tunggu...
Abdi Vinn
Abdi Vinn Mohon Tunggu... Petani - Sehat dan belajar waras

Lahir di Luwu agustus 1988 Sul-sel Cinta dunia pendidikan, baru mulai belajar menyampaikan gagasan lewat tulisan tapi punya mimpi menjadi penulis besar semoga kelak bisa menghasilkan karya yang menginspirasi dan mencerdaskan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mulailah dengan Mengakui Bahwa Anda Gagal

11 Oktober 2019   09:45 Diperbarui: 11 Oktober 2019   10:10 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Saya benar benar payah, saya melakukan kebiasaan yang menurut saya buruk bertahun tahun, saya orang yang lemah untuk tepat waktu, malas bangun pagi, prokrastinasi  akut, tapi entah kenapa saya membiarkan diri ku jatuh dalam rutinitas itu, yang jika harus jujur sebenarnya saya tidak suka. 

Bagaimana bisa itu terjadi, mengapa saya betah melakukan sesuatu yang tidak saya suka, saya menemukan dalam pikiran saya jawaban sederhana mungkin karena ini terlihat lebih mudah, lebih mudah untuk tidak melakukan apa apa, dan ini kacau karena sebenarnya akibat dari menghindari melakukan apa" Saya terjebak pada melakukan sesuatu yang tidak baik, yah bahkan memilih untuk tidak melakukan apa-apa itu berarti saya telah memilih untuk melakukan sesuatu yang bodoh ,tindakan bodoh yaitu mempraktekkan kemalasan berulang ulang

Dan menikmati nya, mungkin saya menikmati itu sehingga saya melakoninya, tidak mungkin tidak. Persoalannya mengapa saya resah jika ini ternyata bisa di nikmati, karena saya sadar kenikmatan dari bermalas"an itu bukanlah kenikmatan yang membangun kualitas diri.
 saya, justru menghambat seluruh potensi saya.

Ini aneh dan meski pahit faktanya ini adalah kebodohan, dasar yang irasional, mengejutkan ketika menyadari bahwa sebenarnya tidak ada pilihan untuk tdak melakukan apa apa kecuali ketika saya sudah tidak di dalam kehidupan, ketika saya menolak melakukan sesuatu yang lebih baik, saya sebebarnya memilih melakukan sesuatu yang lebih buruk, so kesalahan saya adalah lemah dalam melakukan pilihan atau bahkan merasa tidak melakukan pilihan,  saya memutuskan sesuatu tanpa rasionalitas, menghindar untuk melakukan sesuatu yang sebetulnya tidak bisa dihindari.

Dan jelas karena itu bersumber dari irasionalitas, kenikmatanya pun sebetulnya tidak rasional,  tidak nyata dan tidak bermanfaat sama sekali.
Membiarkan diri dalam sesuatu yang sebetulnya tidak kita sukai adalah bentuk pelepasan tanggung jawab, kehilangan kendali pada diri, pembiaran terhadap diri. 

Saya merasa sesuatu di luar saya lah yang bertanggung jawab untuk ini, entah itu cuaca, entah itu orang lain yang merusak mood saya, atau bahkan karena merasa tidak cukup waktu ada banyak alasan untuk saya menjadi tidak tepat waktu dan melanggar janji yang sebebarnya  itu karena saya menolak bertanggung jawab terhadap diri saya sekali lagi karena ini kelihatan lebih mudah.

Lebih mudah untuk menyalah kan situasi ketimbang mengakui kelemahan kita, so menurut saya segala tindakan perbaikan di mulai dengan mengakui kelemahan, menilai ulang apa yang terjadi, bagaimana itu bisa terjadi,  dan mengambil kembali kendali itu, tanggung jawab itu, dan memilih seperti apa harusnya saya merespon tiap keadaan, bukannya membiarkan diri larut dalam situasi, menjadi korban dari sesuatu di luar saya, saya lah yang bertanggung jawab

Saya percaya ini berlaku untuk semua hala yang tidak di kehendaki dalam hidup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun