Mendengarkan lagu sudah menjadi kebiasaan umum bagi kita, entah itu disaat sedang belajar, saat sedang olahraga, istirahat, atau berkumpul dengan teman-teman. Lirik lagu yang sengaja kita dengarkan terkadang untuk mengubah keadaan suasana hati sehingga kita bisa merasakan emosi yang lebih "dalam" atas apa yang terjadi baru-baru ini misalnya baru diputuskan pacar, bertengkar dengan sahabat, mendapatkan hadiah, dan lainnya atau kita mendengarkan lagu untuk sekedar sebagai pemecah suasana yang sepi tanpa tahu emosi yang bisa saja muncul saat mendengarkan lagu tersebut.
Musik atau lagu semangat dengan lirik yang memotivasi diri kearah positif, tentu sangat baik untuk kita, sengaja didengarkan ataupun tidak tetap saja menstimulasi diri kita kearah positif.Â
Namun, jika kita mendengarkan dengan alunan yang melow, menyedihkan, dan mempunyai lirik "galau" serta bersedia menelan mentah-mentah / mencerna setiap bait liriknya, hal ini bisa saja mengubah emosi kita dengan sangat cepat, dari yang penuh semangat menjadi galau karena mungkin  teringat mantan atau seseorang yang dikasihi dan emosi yang menjadi-jadi dari yang galau menjadi lebih galau lagi.
Memasukkan hal-hal positif ke dalam diri, otak merespon sebagai sesuatu yang baik untuk kita sehingga aksi yang kita lakukan merupakan aksi positif pula, hal sebaliknya terjadi jika memasukkan hal-hal negatif dalam diri kita, termasuk lagu galau yang kita cermati setiap liriknya.
"Menonton film yang terdapat aksi menegangkan, secara tidak langsung membuat jantung kita berdetak kencang namun saat terdapat adegan yang sedih keadaan emosi kita tiba-tiba berubah menjadi sedih pula"
Berbeda saat kita menonton drama dan mendengarkan soundtrack drama itu (tidak tahu terjemahan dari lagu itu juga), seolah kita bisa merasakan maksudnya karena terdapat visualisasi yang menggambarkan lagu itu dan visualisasi itu lebih mudah diterjemahkan oleh otak, kan aneh jika adegan meninggal lagu yang dimainkan adalah lagu dengan musik rock. Yah seperti itu penjelasan awamnya deh. Jadi, otak mengolah dari apa yang kita yakini.
Pengalaman pribadi sih, saya memutuskan menghapus seluruh lagu yang terdapat di memori smarthphone saya karena memang tidak ada faedahnya menyimpan musik-musik galau (hehehe) selain mendapatkan mood negatif sehari-harinya.Â
So, setelah menghapus semua lagu baik yang galau atau tidak, saya merasa lebih produktif melakukan hal-hal lain ketimbang hanya menghabiskan waktu membuat playlist lagu yang akan didengarkan, belajar lebih fokus, menulis pun sama. Tetapi sekali-kali jika tidak sengaja mendengarkan lagu galau di tempat umum, sebisa mungkin saya menyibukkan diri agar otak saya tidak fokus menerjemahkan lagu itu.Â