"ANAK-ANAK TAMAN SISWA KITA DEKATKAN HIDUPNYA KEPADA PERIKEHIDUPAN RAKYAT, AGAR SUPAYA MEREKA TIDAK HANYA MEMILIKI 'PENGETAHUAN' SAJA TENTANG HIDUP RAKYATNYA, AKAN TETAPI JUGA DAPAT 'MENGALAMINYA' SENDIRI, DAN KEMUDIAN TIDAK HIDUP BERPISAHAN DENGAN RAKYATNYA"
(Ki Hadjar Dewantara - Bapak Pendidikan Nasional)
Salah satu cara untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila adalah melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
P5 melibatkan pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk memperhatikan dan menemukan solusi atas masalah-masalah di sekitar lingkungan.
Hal ini akan membantu meningkatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Penerapan kurikulum Merdeka beserta inovasi-inovasi yang menyertainya dalam bentuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terus-menerus dilakukan di SDN Grogol 01 Jakbar (Jakarta Barat).
Hal ini dilakukan agar Penguatan P5 yang bertujuan menjadi sarana optimal dalam mendorong peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, serta berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila terwujud dan dapat ditanamkan sejak dini.
Untuk sekolah jenjang SD, dapat memilih salah satu hingga tingga projek profil dengan tema yang berbeda yang dapat diambil dan disesuaikan dengan kesanggupan sekolah masing-masing dalam satu tahun ajarannya.
Adapun enam tema utama yang dapat diambil tersebut adalah, Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Rekayasa dan Teknologi, dan Kewirausahaan.
Dalam kesempatan kali ini, siswa-siswi kelas 3A SDN Grogol 01 Jakbar melaksanakan Projek P5 dengan membuat lampion dari barang bekas.
Irene Mildred, S.Pd, Walikelas 3A menuturkan, sosialisasi kurikulum merdeka beserta inovasi-inovasinya yang menyertainya dalam bentuk P5 kerap dilakukan oleh Kepala Sekolah SDN Grogol 01, Rizki, S.Pd, projek tersebut merupakan salah satu untuk mencapai berbagai target dalam Profil Pelajar Pancasila.
"Makanya, kami sebagai Walikelas dan Guru diberikan deadline untuk capaian P5 seperti yang sudah ditentukan Kepala Sekolah dengan mengacu pada Kurikulum Merdeka yang sudah ditentukan," katanya.