Yusril Ihza Mahendra (tribunnews.com)
Dulu Yusril pernah meremehkan Jokowi dengan mengatakan, “Blusukan dan senyum-senyum tidak bisa selesaikan masalah.” Sekarang pada kenyataannya dia mencontek blusukan ala Jokowi tsb dengan mendatangi berbagai partai dan kelompok masyarakat untuk mencari dukungan dalam mengejar ambisinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ternyata blusukan yang diconteknya dari Jokowi tsb mulai membuahkan hasil. Sekarang Partai Gerindra telah menentukan tiga nama bakal calon gubernur DKI Jakarta, salah satunya adalah Yusril Ihza Mahendra. Menurut Yusril dia sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Nah, di sinilah terlihat betapa hebatnya Prabowo ketua umum Partai Gerindra itu, jika dibandingkan dengan Yusril yang menjadi ketua umum partai PBB. Prabowo memerintahkan Yusril untuk bekerja keras dalam meningkatkan elektabilitasnya.
Menurut Yusril dalam pertemuan tsb, Prabowo mengatakan sbb: "Pak Prabowo pernah bilang bahwa saya salah satu kandidat. Silakan bekerja di lapangan, perkuat elektabilitas, siapa yang memiliki elektabilitas paling tinggi maka itu yang akan dipilih. Semoga Pak Yusril yang paling tinggi itu yang dibilang Pak Prabowo," tutur Yusril kepada awak media di kantornya di Mal Kota Kasablanka, Kamis (28/4/2016:merdeka.com).
Ternyata selain Yusril, nama Sandiaga Uno juga masuk dalam penjaringan Partai Gerindra. Yusril selalu berkata lantang jika berbicara soal kesiapannya melawan Ahok. Akan tetapi saat ditanya kesiapannya melawan Sandiaga Uno, jawaban Yusril adalah, dia menyerahkan semua keputusan pada Prabowo.
"Saya serahkan semuanya ke Pak Prabowo, saya enggak bisa menganalisa. Tapi yang dibilang Pak Prabowo tadi, yang elektabilitasnya tinggi yang saya pilih," demikian jawaban Yusril.
Lebih lanjut Yusril mengatakan bahwa, apabila Sandiaga Uno terpilih menjadi calon gubernur dari partai Gerindra, ia sangat menghormati keputusan Prabowo. Artinya dia siap mundur sebagai bakal cagub DKI dari Partai Gerindra.
Jika dilihat dari pernyataan-pernyataan Yusril selama ini ketika blusukan ke berbagai markas partai dan kelompok masyarakat, Yusril selama ini hanya menganggap Ahok sebagai satu-satunya lawan di Pilgub DKI 2017. Itu artinya dia sudah merasa yakin kalau dialah satu-satunya bakal cagub DKI yang pantas melawan Ahok.
Sejak awal, khususnya pasca kemenangan kakaknya Yuslih Ihza Mahendra atas adik Ahok Basuri Tjahaja Purnama dalam Pilkada Belitung Timur, Yusril sudah merasa yakin dia juga akan sukses untuk mengalahkan Ahok di Pilgub DKI 2107.
Agaknya Yusril bermimpi, jika kakaknya bisa mengalahkan adik Ahok, maka dia pun bisa mengalahkan Ahok dan kemudian dia akan menjadi gubernur DKI 2017 yang akan digunakannya sebagai batu loncatan untuk nyapres di Pilpres 2019.