Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dituduh Tebang Pilih, KPK Sebenarnya Didesak 'Menebang' Ahok

13 April 2016   13:35 Diperbarui: 13 April 2016   13:44 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

GSJ pada 24 Maret lalu, GSJ juga menggelar aksi untuk mendesak KPK meningkatkan status Ahok sebagai tersangka.  Saat itu GSJ memberikan seekor bebek sebagai simbol agar KPK tidak gampang digiring dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Yayasan Kesehatan Sumber Waras.

Pada hari Selasa, 12-4-2016, GSJ kembali menggelar unjuk rasa bersamaan dengan jadwal pemanggilan KPK terhadap Ahok.  Seperti sebelumnya, mereka juga mendesak agar KPK segera menetapkan Ahok sebagai tersangka.  Kali ini mereka tampak lebih menghargai KPK yang sudah melakukan pemeriksaan terhadap Ahok tsb.

Beny salah seorang pengunjuk rasa mengatakan: "Ternyata KPK merespon cepat kasus sumber waras ini, GSJ meminta KPK untuk bersikap adil dan cepat untuk menyeret orang-orang yang terlibat dalam kasus sumber waras."

Tentunya mereka akan memuji-muji KPK jika kemudian KPK menentapkan Ahok sebagai tersangka seperti yang sudah lama mereka harapkan.

@KPK Di desak Untuk Menebang Ahok@

Kasus Sanusi menunjukkan adanya  motif politik ketika menuding Ahok terlibat korupsi. Sayangnya dia sendiri kurang pandai menjaga dan menyelamatkan diri atas kasus korupsi yang melibatkan dirinya sehingga ia tertangkap KPK dalam OTT yang tentunya disertai barang bukti yang nyata.  Akibatnya Sanusi disebut sebagai maling teriak maling oleh Ruhut Sitompul, koordinator juru bicara partai Demokrat.

Fadli Zon yang merupakan teman dekat Sanusi dalam satu partai yang bernama Partai Gerindra dan GSJ yang merupakan salah satu lawan politik Ahok, di saat mereka gencar menuding Ahok terlibat korupsi tidak terlepas dari motif politik.

Modal mereka ketika menuding Ahok adalah membaca berita tentang temuan BPK yang melihat indikasi kerugian Negara sebesar Rp.191 miliar dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.

Ketika teman mereka sudah tertangkap KPK karena terlibat korupsi dan menjadi berita besar, mereka bungkam seribu bahasa, tapi ketika lawan politik belum dinyatakan terlibat korupsi oleh KPK, mereka berteriak-teriak menuding lawan politiknya korupsi.

Lebih dari itu bagaikan seorang ahli hukum yang jauh lebih pintar dari KPK mereka menuding KPK lamban, KPK tebang pilih, ada usaha untuk melindungi Ahok agar tidak menjadi tersangka, dll.

Sebenarnya teriakan-teriakan mereka tsb tidaklah mencerminkan KPK itu tebang pilih, yang mereka inginkan sebenarnya adalah agar KPK segera “menebang” Ahok.  Sebabnya adalah seperti yang telah diuraikan di atas yaitu adanya motif politik dibalik tudingan mereka terhadap Ahok seperti yang dilakukan Sanusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun