Setelah Fahri di pecat dari PKS, maka  kemungkinan yang akan terjadi adalah dia akan pindah alamat partai atau dengan kata lain ia hijrah untuk menjadi kader partai lain.Â
Masalahnya adalah semua partai tentu hanya mau menerima  kader partai yang memenuhi criteria sebagai kader yang baik dan bisa diharapkan untuk memajukan partai. Partai manapun akan sulit menerima kader yang berteriak-teriak bubarkan KPK, menyebut anggota DPR bloon, menyebut Jokowi sinting, seperti yang pernah dilakukan Fari.
Sekarang marilah kita lihat bagaimana sikap Partai Demokrat tentang kemungkinan menerima Fahri sebagai kader partai tsb. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Agus Hermanto, menilai bahwa pihaknya akan berpikir jernih sebelum memutuskan untuk menerima Fahri Hamzah apabila resmi dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut Agus, persahabatan Partai Demokrat dengan PKS bakal rusak, jika menerima Fahri sebagai kader partai tsb. Â Apa yang dikatakan Agus tsb, menyiratkan bahwa Partai Demokrat secara halus menolak Fahri untuk menjadi kader partai tsb.Â
Di sisi lain kita juga jangan lupa ketua umum Partai Demokrat, SBY adalah tokoh yang terlalu sering memberi nasehat kepada  kader partainya agar bersikap santun, santun, dan santun.  Dapat ditebak dengan mudah kalau SBY tidak suka kepada orang dengan tipe kepribadian seperti Fahri.
Kesimpulannya adalah sangat kecil kemungkinannya Partai Demokrat mau menerima Fahri sebagai kader partai tsb, kecuali jika Fahri bisa menyulap dirinya untuk mendadak berubah menjadi pribadi yang santun.
Sumber: beritasatu.com (5-4-2016)
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H