[caption caption="Sumber foto: detiknews.com"][/caption]Dikalangan DPRD DKI sedikitnya ada 3 nama yang rajin mengeritik dan mencela Ahok yaitu Lulung (Ketua Fraksi PPP DPRD DKI), M.Taufik (Wakil Ketua DPRD DKI) ,dan M.Sanusi (Ketua Komisi D DPRD DKI) yang ternyata adalah adik dari M.Taufik.
Ada hal yang cukup menarik ketika kita melihat beberapa kali M.Sanusi tampil di berbagai media elektronik. Dia tampak lebih cerdas, lebih pandai bicara, dan lebih bersih daripada kakaknya yang semua orang sudah tahu pernah masuk penjara lantaran terlibat korupsi ketika menjadi anggota KPU.
Penampilan Sanusi di berbagai media elektronik tsb, seolah-olah menunjukkan jati diri sebagai politikus muda yang bersih dari kasus korupsi, bahkan lebih dari itu dia rajin melontarkan kritik keras terhadap Ahok. Berbagai kritik yang dilontarkan Sanusi tsb di antaranya adalah sebagai berikut:
1.Dalam kasus RS Sumber Waras, Sanusi menjadi salah seorang yang paling lantang menyebut Ahok terlibat korupsi.
2.Dalam kasus penertiban Kalijodo, Sanusi menuding Gubernur Ahok tidak gentle dan pengecut.
3.Kritik Sanusi lainnya terhadap Ahok yang sudah bersifat penghinaan dinyatakan olehnya dengan menyebut Ahok seperti
Styrofoam. “Tau kan Styrofoam, dari luar terlihat mulus dan indah dalam penampilan, tapi coba tusuk, pasti bolong dan kosong, seperti itulah Ahok.”
4.Terkait dengan Pilgub DKI 2017, Sanusi yang dikabarkan juga mau menjadi bakal cagub DKI menyebut Ahok itu sombong seperti Fir’aun. Dia menyatakan tak gentar bersaing dengan Ahok dan merasa yakin bisa mengalahkan Ahok.
Kualat dan Ditangkap KPK
Mungkin ini yang disebut kualat atau mungkin juga Sanusi sedang ketiban sial. Sanusi yang dengan lantang menyebut Ahok terlibat korupsi dalam kasus RS Sumber Waras justru ditangkap KPK pada hari Kamis malam, tanggal 31-3-2016.
Tim KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap 6 orang. Ada anggota DPRD DKI Jakarta yang ikut ditangkap termasuk mobil Jaguar B 123 RX yang diamankan. Sampai saat ini belum ada informasi yang dirilis KPK soal keenam orang yang ditangkap termasuk anggota DPRD DKI. Tak ada keterangan juga soal mobil yang kini terparkir di garasi KPK.