Mohon tunggu...
Abdy Busthan
Abdy Busthan Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Pendidikan

Penulis, Peneliti dan Dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berpikir Kritis: Reflektif dan Kreatif

27 Juni 2017   19:01 Diperbarui: 27 Juni 2017   19:15 11212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan prinsip-prinsip berpikir kritis-kreatif di atas, hal yang menarik dalam berpikir kreatif adalah: melanggar aturan atau dalam hal ini bertindak diluar dari hal yang wajar. Banyak orang pesimis dengan cara ini, namun kebanyakan orang bijaksana sukses menggunakan cara ini, misalnya kisah Raja Salomo yang diceritakan dalam kitab 1 Raja-Raja 3:16-28.

Contoh (1 Raja-Raja 3:16-28):

Ada dua orang wanita datang kepada Raja Salomo. Mereka mengalami kesulitan yang sukar diatasi. 'Wanita ini dan aku tinggal di rumah yang sama,' demikianlah seorang dari keduanya menjelaskan.'Aku melahirkan anak lelaki, dan dua hari kemudian ia juga melahirkan bayi lelaki. Lalu pada suatu malam bayinya meninggal. Tetapi ketika aku sedang tertidur, ia menaruh anaknya yang sudah mati di dekatku dan mengambil bayiku. Ketika aku terbangun dan melihat anak yang mati itu, aku tahu bahwa itu bukan anakku'.

 Mendengar itu, wanita yang lain berkata,'Tidak! Anak yang hidup itu saya punya, dan yang mati itu anaknya! 'Wanita yangpertama menjawab, 'Tidak! Anak yang mati itu kau punya, dan yang hidup itu akupunya!' Begitulah kedua wanita itu bertengkar.

Apakah yang akan dilakukan oleh Salomo? Ia menyuruh untuk diambilkan sebuah pedang untuknya (melanggar aturan-kewajaran), dan ketika pedang itu sudah ada, ia berkata, 'Penggallah bayi yang hidup itu menjadi dua, dan berikan separuh kepada masing-masing wanita ini'. 'Jangan!' teriak ibu yang sebenarnya dari bayi itu. 'Mohon jangan dibunuh bayi itu. Berikanlah kepadanya!' Tapi wanita yang lain berkata, 'Jangan berikan kepada siapa pun; penggallah.'Akhirnya Salomo berbicara, 'Jangan bunuh anak itu! Berikanlah kepada wanita yang pertama. Dialah ibunya yang sebenarnya.' Salomo tahu hal ini sebab ibu yang sebenarnya mencintai bayi itu sampai-sampai ia rela memberikannya kepada wanita yang lain supaya anak itu tidak dibunuh. Ketika rakyat mendengar bagaimana Salomo mengatasi kesulitan itu, mereka bersukacita mendapat raja yang begitu bijaksana (1 Raja-Raja 3:16-28). 

Jadi, kisah ini sesungguhnya merefleksikan tentang bagaimana seseorang yang berpikir dengan kritis-kreatif, untuk menyelesaikan persoalan dengan cara melanggar aturan.

Referensi

Busthan Abdy. (2016). Model Pembelajaran Saskrim-5 is. Kupang: Desna Live Ministry

Busthan Abdy. (2016). Judulnya Belum Berjudul. Kupang: Desna Live Ministry

Dewey John. (1909). How We Think. D,C. Health and Co.

Glaser Edward. (1941).  An Experiment in the Development of Critical Thinking. Advanced School of Education at Teacher's College, Colombia University

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun