Â
     Selama masa pandemi seperti sekarang ini hampir masyarakat di desa Gumelar mengeluh dengan kondisi perekonomian mereka. Tidak sedikit masyarakat yang mengalami masa sulit dengan susahnya memenuhi kebutuhan hidupnya. Terpaksa mereka melakukan pengiritan agar tetap bisa bertahan hidup pada masa pandemi ini. Banyak masyarakat disini yang terkena PHK akibat pengurangan tenaga kerja yang dilakukan oleh perusahaan. Bagi para perantau juga merasakan hal yang serupa. Mereka merasakan kebingungan, karna juga takut akan terkena virus ini jika memkasakan berangkat merantau kembali, disisi lain mereka juga butuh uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
      "Ya bagaimana mas, pengennya sih berangkat lagi tapi kesana kemari harus rapid test, saya juga takut terkena virus ini mas, tapi kalau gak berangkat merantau juga susah cari pekerjaan disini" ujar salah satu masyarakat. Memang warga di desa Gumelar khususnya di daerah dusun krajan tengah kebanyakan melakukan pekerjaan di perantauan. Budaya perantau memang sudah dilakukan ketika mereka sudah siap dalam bekerja.
      Melihat keluhan dari masyarakat inilah yang akhirnya membuat perangkat desa untuk membantu menyalurkan bantuan dari pemerintah. Dalam kegiatan pendistribusian ini masyarakat sangat antusias dengan hadir tepat waktu di balaidesa Gumelar. "Kalau gini kan enak warganya dibantu, jadi lebih aman sambil nunggu pandemi ini berakhir" ujar masyarakat. Dalam kegiatan ini ada juga warga yang bermasalah dalam hal pendataan. Mulai dari KTP yang hilang hingga surat wasiat yang belum di urus. Hal ini terjadi karna kurangnya keaktifan warga dalam mencari informasi tentang bagaimana persyaratan dalam menerima bantuan.
      Dengan adanya mahasiswa KKN Unej ini bisa membantu masyarakat dalam hal pendistribusian bantuan bagi msyarakat yang terdampak covid-19. Masyarakat merasa terbantu karna mereka banyak yang sudah lanjut usia. Kurangnya pendekatan antara warga dengan perangkat desa membuat warga takut akan mencari informasi. Masyarakat merasa senang dengan adanya bantuan ini.
(AbdianFaqih/KKN10UNEJ/DesaGumelar/DinaWildana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H