Mohon tunggu...
abdi maskur mutaqin
abdi maskur mutaqin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi saya bermusik dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arang Briket Indonesia untuk Keperluan Shisha

12 Juli 2024   19:04 Diperbarui: 12 Juli 2024   19:06 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arang Briket Indonesia telah lama dikenal sebagai pilihan utama untuk keperluan shisha di berbagai belahan dunia. Keunggulan kualitas arang briket Indonesia menjadikannya favorit di kalangan penikmat shisha yang menginginkan pengalaman merokok yang optimal dan memuaskan. Dengan bahan baku alami yang melimpah, seperti tempurung kelapa, arang briket ini menawarkan banyak manfaat yang tidak hanya berdampak pada pengalaman merokok, tetapi juga lingkungan.

Salah satu keunggulan utama dari arang briket Indonesia adalah bahan baku yang digunakan. Tempurung kelapa yang melimpah di Indonesia menjadi bahan utama pembuatan arang briket ini. Tempurung kelapa memiliki densitas yang tinggi, sehingga menghasilkan arang yang padat dan tahan lama saat dibakar. Hal ini sangat penting untuk keperluan shisha, di mana stabilitas suhu dan durasi pembakaran yang panjang sangat dibutuhkan.

Selain itu, arang briket Indonesia dikenal karena kemampuannya untuk membakar dengan bersih. Ini berarti arang tersebut tidak mengeluarkan banyak asap atau bau yang mengganggu, yang sering kali menjadi masalah dengan jenis arang lainnya. Dengan arang briket Indonesia, penikmat shisha dapat menikmati rasa asli dari tembakau shisha tanpa kontaminasi dari bau arang. Selain itu, arang ini juga menghasilkan sedikit abu, sehingga lebih praktis dan mudah dalam hal pembersihan setelah digunakan.

Proses pembuatan arang briket di Indonesia melibatkan beberapa tahapan yang memastikan produk akhir memiliki kualitas yang tinggi. Tahap pertama adalah pengumpulan dan pembersihan tempurung kelapa. Tempurung kelapa yang telah dibersihkan kemudian dibakar dalam kondisi terbatas oksigen untuk menghasilkan arang, sebuah proses yang dikenal sebagai karbonisasi.

Setelah proses karbonisasi selesai, arang yang dihasilkan dihancurkan menjadi serbuk halus. Serbuk arang ini kemudian dicampur dengan bahan pengikat alami, seperti pati atau tepung tapioka, yang berfungsi untuk membentuk briket. Campuran ini kemudian ditekan dengan menggunakan mesin bertekanan tinggi untuk membentuk briket dengan ukuran dan bentuk yang seragam.

Tahap terakhir adalah pengeringan briket yang telah terbentuk. Briket dikeringkan hingga mencapai tingkat kelembapan yang ideal, sehingga siap digunakan dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama tanpa mengalami kerusakan. Seluruh proses ini dilakukan dengan standar kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan setiap briket yang dihasilkan memiliki kualitas yang konsisten.

Salah satu aspek penting dari arang briket Indonesia adalah dampak lingkungannya. Dengan menggunakan bahan baku alami seperti tempurung kelapa, arang briket ini merupakan solusi yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan arang kayu. Produksi arang briket dari tempurung kelapa membantu mengurangi limbah pertanian dan memanfaatkan sumber daya yang ada secara lebih efisien.

Selain itu, proses pembakaran arang briket yang bersih dan sedikit menghasilkan abu juga berarti bahwa penggunaan arang ini berdampak lebih kecil terhadap polusi udara. Dengan demikian, arang briket Indonesia tidak hanya memberikan manfaat bagi pengguna shisha tetapi juga berkontribusi positif terhadap lingkungan.

Arang Briket Indonesia untuk keperluan shisha menawarkan berbagai keunggulan yang menjadikannya pilihan ideal bagi para penikmat shisha di seluruh dunia. Dengan kualitas bahan baku yang tinggi, proses produksi yang terstandarisasi, dan kontribusi dari produsen terkemuka seperti Jacoid, arang briket Indonesia mampu memenuhi ekspektasi para penikmat shisha. Keunggulan dalam hal pembakaran yang bersih, durasi yang lama, dan produksi yang ramah lingkungan menjadikan arang briket Indonesia sebagai pilihan yang tidak hanya berkualitas tetapi juga berkelanjutan. Dengan demikian, penggunaan arang briket Indonesia untuk shisha tidak hanya memberikan pengalaman merokok yang optimal tetapi juga mendukung praktik-praktik yang lebih baik bagi lingkungan.

Kunjungi artikel menarik lainnya di kompasiana.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun