Mohon tunggu...
Abdee Mari
Abdee Mari Mohon Tunggu... -

Seorang Koresponden ANTV di Palu. Penyuka fotografi, videografi dan cyber.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebelum Diserang, Redaksi Sulteng 1 Sempat Diancam

2 November 2014   17:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PALU – Aksi penyerangan terhadap Koran Sulteng 1 yang terjadi Sabtu (1/11/2014) dinihari, diduga sudah direncanakan sebelumnya. Beberapa jam sebelum kantor redaksi Sulteng 1 didatangi dan dirusak oleh sejumlah orang, pemimpin umum Sulteng 1 Andono Wibisono dan Pemred Sulteng 1 Ahmad Muksin dicari oleh beberapa orang menggunakan dua mobil. “Aksi itu disaksikan oleh banyak orang termasuk beberapa wartawan yang sedang nongkrong di Warkop Sikamali Palu. Itu terjadi sekitar pukul 23.00 WITA,” kata Andono Wibisono, pemimpin umum Koran Sulteng 1 saat konferensi pers di sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu Sabtu sore. Bahkan kata Andono, tiga hari sebelumnya, Pemred Sulteng 1 Ahmad Muksin sudah mencapat ancaman dari pemilik salah satu tempat hiburan malam agar berhati-hati membuat berita. “Karena itulah maka saya mengaitkan ancaman-ancaman itu, termasuk aksi beberapa orang yang mencari saya dengan aksi pengrusakan kantor Sulteng 1,” lanjut Andono didampingi Ahmad Muksin, pemred Sulteng 1. Pengurasakan kantor media ini diduga erat kaitannya dengan pemberitaan Koran Sulteng 1 di edisi ke empat bulan oktober yang memuat berita investigasi tentang human trafficking yang terjadi di sejumlah tempat hiburan malam di Palu. Dalam investigasi itu, Koran Sulteng 1 menemukan adanya pelanggaran hak azasi manusia dalam mempekerjakan wanita-wanita malam di tempat itu. “Kami sudah melakukan upaya konfirmasi kepada pihak-pihak yang kami duga melakukan praktik-praktik itu. Salah satunya kepada pemilik Space Bar. Bahkan secara resmi kami melakukan upaya konfirmasi dengan mengirim surat. Namun hingga berita itu turun tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan,” kata Ahmad Muksin.(Abdy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun