Mohon tunggu...
AbDee As
AbDee As Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis

brain next to eyes...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amanah Cinta

25 September 2014   23:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:31 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti gunting yang bergerak merobek kisah putih,

tidak mengerti siapa yang  mempersilahkannya,

terdengar seperti ketukan nada namun berwujud obat mengurangi rasa sakitnya,

hingga malaikat pun datang memeluk untuk menidurkannya..

Mimpi buruk telah datang untuk mengajarkannya bagaimana

membawa pesan kasih itu kepadanya,

Cinta itu tidak mengenal timbangan, namun cinta itu memilihmu

untuk menjadi pasangan cintanya..

Cinta itu tidak mengenal apa yang menjadi bendamu, tetapi cinta

itu mengenal kodratmu..

Cinta itu tidak ingin memiliki sosialmu, tetapi cinta

itu ingin memiliki kehidupan dan kematianmu..

Mencari kamu yang cantik itu segampang mencari musuh,

tetapi mencari kamu yang tulus dan sederhana sesusah mencari

saudara dan sahabat..

Maaf jika dirinya ada salah dan maaf  jikala dirinya tak dapat berbuat apa-apa,

dirinya pun memohon kepada kalian yang melihatnya,

sampaikan jika dirinya  sudah pergi  jauh,

dan dirinya mencintai keluarga…

Andai dirinya masih bernafas panjang,

dirinya ingin merasakan duduk diatas panggung  seragam adatnya,

andaikan dirinya belum dijemput oleh-Nya,

dirinya ingin bersalaman dan mengatakan kesemua makhluk,

bahwa dirinya bersyukur memiliki cinta  untuk meminangmu…

Air mata itu sekedar menjadi bahasamu, bukan sebuah jalan keluar

karena kamu adalah perempuan istimewa yang  dirinya miliki…

Tolong kamu simpan tulisan itu,

karena dengan membacanya dirinya bisa lupa,

tak kala dirinya sudah tidak dapat menulis ceritanya

mungkin  ceritanya menjadi ceritamu selamanya…

stasiun tembok putih, 181213

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun