Mohon tunggu...
AbDee As
AbDee As Mohon Tunggu... Wiraswasta - menulis

brain next to eyes...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Awan dalam Cahaya Kecil

10 November 2014   04:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dirinya teman

baru untukmu,

disaat tanaman masih

belum ramai berbunga,

tak terduga kamu mematai

dirinya dengan diam,

menyapamu membuat

langit pagi berpelangi,

senyummu membuat matahari

terharu dengan cerahnya,

hingga dekapannya

berharap membuatmu tenang,

serumah dengan usia

yang sangat tua,

membaca dan bersejarah

adalah ceritamu,

kamulah yang kami miliki,

penuh bijak dan kasih sayang,

bersepeda dengan teriknya,

hingga kamu pun

duduk dalam lukisanmu,

kamu

adalah putri  yang sederhana,

dengan memanjat ketinggian,

kamu bisa melihat matahari terbenam

dengan senyum yang tulus,

kalian begitu jahat,

hanya tau memusnahkan

keindahan ketinggian,

tolong jangan tebang

rindang kebahagiaanku,

karena hanya dia

yang mengerti arti teduh

dengan kesederhanaannya…

stasiun tembok putih, 271014 / 20.04

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun