Dirinya teman
baru untukmu,
disaat tanaman masih
belum ramai berbunga,
tak terduga kamu mematai
dirinya dengan diam,
menyapamu membuat
langit pagi berpelangi,
senyummu membuat matahari
terharu dengan cerahnya,
hingga dekapannya
berharap membuatmu tenang,
serumah dengan usia
yang sangat tua,
membaca dan bersejarah
adalah ceritamu,
kamulah yang kami miliki,
penuh bijak dan kasih sayang,
bersepeda dengan teriknya,
hingga kamu pun
duduk dalam lukisanmu,
kamu
adalah putri  yang sederhana,
dengan memanjat ketinggian,
kamu bisa melihat matahari terbenam
dengan senyum yang tulus,
kalian begitu jahat,
hanya tau memusnahkan
keindahan ketinggian,
tolong jangan tebang
rindang kebahagiaanku,
karena hanya dia
yang mengerti arti teduh
dengan kesederhanaannya…
stasiun tembok putih, 271014 / 20.04
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H