Kediri
Diari, sungguh, setelah membaca tulisan Pak Krhisna Pabichara. Hatiku semakin hancur berkeping-keping. Seolah beliau lah yang menjadi aku hari ini. Tidak! Seolah beliau tahu perasaan ku hari ini.
Kau tahu apa postingan yang aku maksud, Diari? Tentang tulisan yang berjudul "hati tidak pernah salah sekalipun jatuh berkali-kali". Sungguh diari, membacanya aku menjadi remuk redam. Mengingatkan bahwa diriku adalah seorang cowok yang keras kepala. Menghancurkan semua hubungan tentang cinta.
Diari, kau tahukan bagaimana perasaanku hari ini? Sudah jatuh tertimpa tangga, sudah mati tak ada yang mau mengubur.
Delapan bulan ini aku hidup sebatang kara. Namun aku sempat mengenal wanita cantik nun padmarini. Aku bahagia mengenal dia, diari. Aku malah sudah berharap dialah wanita terakhir yang bisa membawa kebahagiaan.
Ya, wanita yang begitu kuat, wanita bidadari di balabad. Dia yang selalu ku doakan. Diari, wanita itu, dengan aku yang penuh dosa ini apakah Allah merestui? Semoga saja ya.
Meski dia saat ini sedang tidak menginginkan aku berada di sampingnya, rasaku kepada dia tak luntur, meski badai keras melambai, petir mengguntur, Niatku masih sama. Â Semoga tekat ini terbalas dengan sesuai harapan.
Oh iya, diari. Kau tahu apa yang aku lakukan saat ini? Hahaha, ya aku hanya berharap semoga dan semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H