Biru adalah langit saat siang, apabila cuaca tidak sedang mendung.
Langit memperhatikanmu, jika tidak ada penghalang antara kau dan langit.
Ia juga melindungimu agar kau dapat hidup di atas bumi ini.
Atau agar aku senang kau telah terlahir, terimakasih kepada ibumu.
Apa kah langit ada hanya untuk kau ada?
Biru adalah laut, sungai, danau, dan apapun yang meniru langit.
Laut memisahkan pulau-pulau dalam sebuah negara,
atau benua yang menjadikan kau berwajah asia.
Wajahmu seperti laut yang tak tahu bahwa nelayan hidup darimu.
Ainul Hidayah, biru bukanlah matamu.
Aku tak suka mata berwarna biru, aku menyukai matamu.
Biru menyiratkan puisi ini, menyeduh kasih langit kepada laut.
Kosakata yang tak bisa ku ucapkan walau aku ingin mengucapkannya.
Seperti gaun berwarna sama yang kau kenakan tersibak angin.
Kau sungguh cantik saat pertemuan
Kediri, 01 November 2020
Buah karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H