Sepertiga Malam Aku Berlindung Di Bawah Terik Gigil
_________
Kita mengimani persatuan
Tapi kita tidak mengamini perbedaan
Yang ada hanya lahirnya perseteruan
Sentuh pelan nurani yang perlahan merunduk malu
Oh persatuan macam apa yang tengah kita rindu
Ranum kata-kata puluhan desah yang melata pelan hanya menjadi fatalomorgana
Geram aku mencicipi garangnya isi dada tanpa genggaman yang erat
Bagiku persatuan hanya cerita anak muda yang berjuang merebut pusaka terhormat
Memang hangat tapi pengap masih menyelimuti keramain mata
Sayang. Aku lupa mebangun puisi untukmu bernaung di tengah keaadaan yang semakin tak wajar
Aku lupa cara mencintaimu dengan rasa
Sebab hati usai ku tanam dalam satuan cinta yang memang hampa
Aku tidak mau terlalu jauh terhanyut dalam sesal
Sebab ini adalah pijak yang masih menititipkan tinta dalam buku sejarah hayat
Sayang. Aku mau kita bersatu
Mengakui perbedaan tapi tidak saling menyerang
Mengimani cinta lalu mengamini rasa yang mengalir dalam lorong waktu tanpa jeda
Kediri, 21 Oktober 2020
Buah karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H