Mohon tunggu...
Putu Abda Ursula
Putu Abda Ursula Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di UNIPAS, Konselor, Ketua Sekolah Alam Banyumilir, Mahasiwa S3 Ilmu Pendidikan UNDIKSHA

Saya Putu Abda Ursula bekerja sebagai Dosen di Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Panji Sakti Singaraja dan Praktek Konseling, Tarot, dan Hipnoterapi di Singaraja. Saat ini sedang menempuh studi di Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi S3 Ilmu Pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Bimbingan Konseling dalam Mengatasi Regradasi Moral di Dunia Pendidikan Nasional

12 Desember 2024   07:46 Diperbarui: 12 Desember 2024   08:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar, salah satunya adalah regradasi moral yang semakin terasa di kalangan siswa. Permasalahan seperti perundungan (bullying), kenakalan remaja, rendahnya kedisiplinan, serta perilaku negatif lainnya semakin meresahkan berbagai pihak, termasuk orang tua, pendidik, dan masyarakat. Regradasi moral ini mencerminkan kesenjangan antara tujuan pendidikan yang seharusnya membentuk individu yang berbudi pekerti luhur dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Salah satu solusi yang dapat diandalkan untuk mengatasi regradasi moral ini adalah dengan memaksimalkan peran bimbingan konseling di sekolah. Layanan bimbingan konseling, yang selama ini lebih dikenal dalam konteks akademis atau karir, memiliki potensi besar untuk membentuk karakter siswa yang lebih baik. Artikel ini akan mengupas bagaimana bimbingan konseling dapat berperan dalam mengatasi regradasi moral di dunia pendidikan nasional.

Regradasi moral di dunia pendidikan bukanlah isu baru. Dalam beberapa tahun terakhir, masalah ini semakin mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Fenomena perundungan di sekolah, tawuran pelajar, hingga penyalahgunaan narkoba oleh pelajar merupakan beberapa contoh nyata dari regradasi moral yang terjadi.

Regradasi moral ini muncul akibat berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal mencakup lemahnya pembentukan nilai-nilai moral dan etika sejak dini, sementara faktor eksternal terkait dengan pengaruh lingkungan sosial, media, dan teknologi yang seringkali memberikan contoh perilaku negatif.

Dalam konteks pendidikan, sekolah seharusnya tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada pembentukan karakter yang mulia. Oleh karena itu, peran bimbingan konseling sangat penting untuk membantu siswa memahami nilai-nilai kehidupan, mengelola emosi, dan mengatasi masalah-masalah yang mereka hadapi.

Bimbingan konseling memiliki fungsi yang luas dalam membantu siswa mengembangkan diri, baik dari segi akademik, sosial, emosional, maupun moral. Berikut adalah beberapa peran bimbingan konseling dalam mengatasi regradasi moral di dunia pendidikan:

  1. Penyuluhan dan Pendidikan Karakter

Bimbingan konseling dapat memberikan penyuluhan tentang nilai-nilai karakter seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, empati, dan kerja sama. Dengan mengadakan sesi bimbingan yang fokus pada pembentukan karakter, konselor dapat membantu siswa menyadari pentingnya nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Membantu Siswa Mengatasi Masalah Pribadi

Salah satu peran utama bimbingan konseling adalah membantu siswa mengatasi masalah pribadi, seperti konflik dengan teman, tekanan sosial, atau masalah keluarga. Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara tentang masalah mereka, konselor dapat membantu mereka menemukan solusi yang konstruktif dan meningkatkan kesejahteraan emosional siswa.

  1. Mendampingi dalam Mengelola Emosi dan Perilaku

Bimbingan konseling membantu siswa mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Melalui teknik-teknik seperti konseling individual, konselor dapat membantu siswa mengatasi perasaan marah, frustasi, atau kecemasan yang sering kali menjadi pemicu perilaku negatif. Dengan demikian, siswa dapat lebih mudah mengontrol diri dan menghindari tindakan yang merugikan, seperti perundungan atau perilaku kekerasan.

  1. Membangun Kesadaran Sosial dan Empati

Salah satu aspek penting dari karakter adalah kemampuan untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain. Bimbingan konseling dapat membantu siswa mengembangkan kesadaran sosial dan empati, yang pada gilirannya akan mengurangi potensi konflik dan meningkatkan hubungan antar siswa. Konselor dapat memfasilitasi diskusi kelompok atau kegiatan yang mengajarkan pentingnya tolong-menolong, menghormati perbedaan, dan bekerja sama.

  1. Pencegahan Regradasi Moral melalui Intervensi Dini

Bimbingan konseling juga berperan dalam pencegahan masalah yang lebih besar dengan melakukan intervensi dini. Jika siswa menunjukkan tanda-tanda perilaku yang merugikan, seperti sering terlambat, tidak menghormati aturan, atau terlibat dalam konflik, konselor dapat memberikan pendekatan preventif untuk mengarahkan siswa ke jalan yang lebih baik sebelum masalah berkembang lebih jauh.

Untuk memastikan bahwa peran bimbingan konseling dapat optimal dalam mengatasi regradasi moral, beberapa strategi perlu diterapkan di sekolah:

  1. Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi Konselor

Konselor di sekolah perlu dilatih secara terus-menerus agar memiliki kemampuan dalam menangani berbagai masalah karakter dan perilaku siswa. Pelatihan mengenai teknik konseling, pendidikan karakter, dan penanganan krisis harus menjadi bagian dari pengembangan profesional konselor.

  1. Kolaborasi dengan Pihak Lain

Bimbingan konseling di sekolah tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi dengan guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan karakter siswa. Melalui kerja sama ini, diharapkan pembentukan karakter siswa dapat lebih komprehensif.

  1. Penerapan Program Pembelajaran Karakter di Kurikulum

Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kurikulum sekolah adalah langkah penting dalam membangun karakter siswa. Program-program pembelajaran karakter yang diterapkan dalam bimbingan konseling dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran lain untuk menciptakan pendidikan yang holistik.

Bimbingan konseling memainkan peran yang sangat penting dalam mengatasi regradasi moral di dunia pendidikan nasional. Dengan menyediakan layanan yang berfokus pada pengembangan karakter, emosional, dan sosial, bimbingan konseling dapat membantu siswa menjadi individu yang lebih baik, tidak hanya secara akademik tetapi juga dalam perilaku dan moral. Untuk itu, penting bagi semua pihak di dunia pendidikan untuk mendukung dan mengoptimalkan peran bimbingan konseling, agar regradasi moral yang terjadi dapat segera diatasi, dan pendidikan di Indonesia dapat mencetak generasi yang lebih berakhlak mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun