Dalam rumah, terdengar suara tegur,
Ayah Fikra meminta, hentikan perguruan.
Di usia enam, Fikra muda bertarung,
Bersama abang, tonton TV terang.
Panasnya siang, musim kemarau datang,
Fikra berpostur gendut, cerewet berkicau.
Kipas berputar, dingin di udara,
Kata-kata kasar, mulai terurai.
"Kamu cerewet," abang menyindir tawa,
Fikra menahan, emosi terlalu berat.
Abang tertawa, kata kasar terpampang,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!