Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mulai Terasa Capeknya, E-Kinerja Bikin Sakit Kepala

12 Januari 2024   07:35 Diperbarui: 12 Januari 2024   07:50 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini profesi guru menjadi profesi yang paling super. Bukan cuma otak, tapi fisik juga harus dipersiapkan untuk mempertahankan kedudukannya menjadi manusia super. Pasca diluncurkannya aplikasi e-kinerja tuntutan dan kewajiban guru mulai bertambah. 

Setiap hari, guru akan mengalami masa sulit karena harus beradaptasi dengan kebijakan baru yang mewajibkan guru berinteraksi dengan berbagai pekerjaan administratif. Dari mulai SKP, PAK dan perencanaan yang akan dilakukan selama satu tahun. Survei dan praktik yang akan dijadikan  penilaian keaktifan serta pemenuhan kinerja selama setahun. 

Bukan hanya itu, pemenuhan kinerja guru juga terintegrasi di akun platform merdeka mengajar. Tidak ada waktu seorang guru hari ini untuk duduk santai dan berdiam diri. Apalagi, semua yang dilakukan oleh guru langsung terpantau oleh kementerian yang terdapat di akun PMM. 

Guru dituntut menjadi profesional, bergaya modern, pegawai kantoran, dan menjadi manusia super dengan segudang pekerjaan di pundaknya. Satu sisi guru dituntut menjadi seorang pendidik. Sisi lain, guru juga harus menjadi seorang pengajar. Peran ganda yang semakin memberatkan setiap harinya. Pembentukan karakter anak dan kualitas pembelajaran, ketercapaian lulusan dan keberhasilan dari berbagai aspek di dunia pendidikan juga menjadi pekerjaan guru secara keseluruhan. 

Di sisi lain, masih banyak ketimpangan penghasilan yang dirasakan di akar rumput. Guru daerah gajinya sangat kecil dibandingkan dengan tuntutan hidup yang semakin mahal dan bergaya glamor. Hal ini penting dipikirkan oleh mereka yang punya kebijakan. Sedangkan, guru di provinsi dan pusat sangat besar dan sudah sejahtera. Evaluasi yang hanya untuk sebagian saja dan dirasa timpang untuk kalangan bawah di daerah. Jangan sampai menjadi perbandingan yang akan bersekat-sekat. Kebijakan harus sama rata dan kesejahteraan itu milik bersama dan berkeadilan. 

Berikan kenyamanan dan kepercayaan untuk pemilik bangsa yang berdaulat. Pikirkan kesejahteraan guru di daerah agar kemakmuran dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Guru daerah juga butuh remon, lauk pauk dan tunjangan dan penghasilan tambahan. Berikan kemudahan ppg agar yang belum terjaring bisa menikmati dengan mudah dan adil. Begitulah kata adil yang diharapkan di akar rumput. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun