Mohon tunggu...
Abd Rahman
Abd Rahman Mohon Tunggu... Guru - Sebagai Guru di Sekolah Dasar

Saya biasa dipanggil Rahmanesto, saya aktif diberbagai komunitas sosial, pendidikan dan kepemudaan. saya suka menulis berita, opini dan puisi. suka dengan perubahan dan kemajuan, terbuka untuk semua kalangan, suka diskusi dan hobi bersepeda, kulineran dan nonton musik.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Antara Perselingkuhan dan Uang

15 Juli 2023   22:34 Diperbarui: 15 Juli 2023   23:26 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Foto ( Pribadi). 

Maraknya kasus perceraian akhir-akhir ini dipicu oleh beberapa faktor, yang salah satunya adalah perselingkuhan dan sulitnya perekonomian yang melanda kehidupan masyarakat. Ada juga faktor lain, seperti: perselisihan antar keluarga, warisan, atau alasan lain yang menjadi faktor penyebabnya. namun, hal tersebut tak terlalu signifikan sehingga hal tersebut ruang lingkupnya sempit/jarang terjadi. 

Perselingkuhan seolah selalu menjadi topik terhangat dan tak pernah habis diperbincangkan di kehidupan kita. Selingkuh seolah menjadi gaya hidup dan menjadi tren yang tak bisa kita hindari. Dari kehidupan Artis sampai tingkat kehidupan terbawah yang ada di masyarakat selalu kita temukan di sekeliling kita. Ada banyak kesempatan mereka untuk saling berhubungan satu sama lain dan benih cinta yang membabibuta tak bisa terbendung lagi. Berawal dari kenal di media sosial, reuni sekolah, teman kerja dan kadang juga rumput tetangga yang menyejukkan mata. 

Dibalik itu semua, ada juga diantara mereka dipicu oleh gaya hidup dan faktor ekonomi. Fenomena ini juga marak terjadi di kehidupan kita. Uang dan gaya hidup menjadi penyebab runtuhnya bingkai rumah tangga yang menjadi pemicu adanya benih perselingkuhan. Padahal, dampak yang ditimbulkan dari adanya perselingkuhan sangatlah besar terutama pada nama baik keluarga mereka. Yang lebih menakutkan adalah anak kita yang akan menjadi dampak yang sangat dirugikan baik secara psikologi maupun secara personal akan berdampak pada tingkat kecerdasan, prilaku dan mempengaruhi masa depan mereka. Sungguh memilukan, secara tidak langsung masa depan mereka dihancurkan oleh orangtua mereka sendiri. 

Kenikmatan sesaat yang menyebabkan malapetaka yang berkepanjangan pada orang-orang yang kita sayangi. Orang yang selingkuh, mereka sudah buta dan tuli seolah hanya pendapat merekalah yang benar. Konsekuensi yang mereka tanggung juga tak bisa dihindari dan semua akan menjadi catatan kelam ketika mereka sudah sadar dan mulai menyesali perbuatan mereka sendiri. Semoga diantara kita semua yang masih diberi akal yang sehat dijauhkan dengan permasalahan tersebut dan selalu diberikan keselamatan dan kebahagiaan. Aamiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun