Diangkat dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Idul Qurban merupakan suatu kisah yang harus kita teladani sebagai pandangan hidup dan juga sebuah makna yang mendalam tentang arti sebuah pengorbanan. Sebuah contoh yang begitu sangat menyentuh dan keikhlasan yang luar biasa diperlihatkan pada kita semua. Bukan hanya itu, tapi juga sebuah kepatuhan yang ditampakkan pada kita semua sebagai Ummat beragama. Manusia yang harus taat kepada sang Pencipta yakni Allah SWT.Â
Dalam coretan hari ini saya ingin menuliskan sebuah makna Idul Adha atau Idul Qurban ditinjau dari perspektif sosial. Idul Adha atau Idul Qurban adalah simbol pengorbanan. Sebuah jejak yang tidak hanya menjadi perayaan penyembelihan hewan kurban. Akan tetapi dibalik itu semua ada sebuah pesan yang harus kita ingat akan sebuah pengorbanan seorang ayah yang harus merelakan anaknya kala itu.
Sungguh tidak bisa kita bayangkan, jika kisah yang kala itu harus nyawa manusia yang harus dikorbankan. Maka, tak terhitung jumlahnya setiap tahun akan banyak manusia yang harus menjadi tumbal/Qurban. Namun, dibalik itu semua bukan persoalan hewan/nyawanya. Akan tetapi makna kepatuhan atau kesetiaan kita semua kepada Allah sang Maha Pencipta. Manusia banyak yang lalai dan angkuhnya terkadang melupakan Tuhannya dan serakah ketika diberikan kedudukan dan kekayaan.Â
Setiap tahun kita diingatkan dengan Perayaan Idul Adha dengan memenuhi kewajiban haji ke baitullah dan juga mengingatkan agar menyisakan rezeki dan hartanya untuk dibagikan di Idul Adha. Semoga pelajaran yang terkandung di Idul Qurban ini akan selalu menjadi pedoman hidup agar kita taat dan patuh pada Tuhan kita dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah dan Agama kita. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H